Current Date: Selasa, 09 Desember 2025

Ratusan Pedagang Ramayana Kembali Demo

Ratusan Pedagang Ramayana Kembali Demo
aksi demo pedagang

PEKANBARU (RA) - Ratusan pedagang Ramayana atau pasar Sukaramai kembali menggelar aksi unjuk rasa di pelataran parkir pasar Sukaramai, Selasa (20/9). Unjuk rasa dilakukan lantaran pedagang meminta pengelola mengurangi biaya listrik dan biaya cas yang mencapai Rp450 ribu.

Dari pemantauan dilapangan, ratusan pedagang berkumpul di lantai 1 bekas parkiran pasar Sukaramai itu. Tampak puluhan personil kepolisian berjaga di area yang dijadikan kantor pengelola pasar Sukaramai itu.

Seorang pedagang, Budi dalam orasinya menyebut para pedagang saat ini harus membayar biaya cas sebesar Rp270 ribu. Sedangkan untuk listrik para pedagang diminta membayar Rp180 ribu setiap bulannya. Padahal, menurut hitunganya, jumlah itu sangat tinggi dan merugikan pedagang.

"Untuk cas Rp270 ribu. Kami minta jadi Rp120 ribu. Untuk listrik Rp180 ribu. Kami minta listrik jadi Rp100 ribu. Untuk listrik sudah mahal segitu. Serusnya Rp78 ribu saja," kata Budi.

Aksi ini juga dipicu lantaran listrik ke lapak-lapak para pedagang diputus oleh pengelola. Pemutusan ini, menurut pedagang karena ada beberapa pedagang lainnya menunggak.

"Pedagang belum membayar karena belum ada titik temu masalah biaya listrik dengan pengelola," kata Budi.

Para pedagang juga menuntut pihak pengelola kembali merevisi biaya yang dibebankan kepada pedagang. Menurutnya, seharusnya pedagang cukup membayar Rp220 ribu untuk cas dan listrik.

Aksi ini sempat tegang, dimana para pedagang menunggu didepan kantor pengelola sempat emosi lantaran tidak juga ditemui pengelola. Pedagang sempat terprovokasi untuk memblokir jalan, namun buru-buru dicegah Kabag Ops Polresta Pekanbaru, Sembiring.

"Bapak jangan memprovokasi, kalau bapak mau keluar, pergi. Tandai orang ini, foto orang ini," kata Sembiring seraya menunjuk salah satu pedagang yang diduga memprovokasi.

Mendengar teriakan Sembiring, ratusan pedagang sontak berhenti dan melambaikan tangan seraya menyebut tak ada yang memprovokasi.

"Kalau mau ke jalan silahkan. Tetapi jangan salah kami kalau nanti diproses hukum, di sini banyak intel. Jangan macam-macam,” ancam sembiring.

Sembiring menyarankan, dari pada turun ke jalan, lebih baik pedagang mediasi dengan pengelola. Sembiring juga menegaskan, agar tidak ada yang memblokir jalan. Karena, kata Sembiring, tak ada untungnya para pedagang turun ke jalan.

"Saya minta maaf. Bawa kepala dingin, hati yang bersih. Untuk apa. Kalau ada blokir jalan yang kasihan itu bapak-bapak semua. Tidak berdagang, capek. Toko tutup juga, anak mau makan apa. Cari waktu lagi, jangan berkelahi-kelahi,” tutupnya. (YAN)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index