Current Date: Selasa, 09 Desember 2025

Indonesia Harus Pikirkan Strategi Baru Selamatkan Badak

Indonesia Harus Pikirkan Strategi Baru Selamatkan Badak
Seekor badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) menampakkan diri di Taman nasional Ujung Kulon. Saat ini total populasi badak Jawa sudah ada 63 ekor di kawas
NASIONAL (RA) – Pemerintah Indonesia harus memikirkan strategi baru untuk penyelamatan keberadaan populasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatera (Dicerorinus sumatranus).
 
Langkah ini diperlukan untuk melindungi jumlah populasi badak khususnya Badak Sumatera yang kini terus menurun dalam beberapa dekade.
 
"Untuk menyelamatkan Badak Sumatera yang  semakin kritis, perlu adanya pendekatan konservasi berbasis spesies seperti yang dilakukan pada Badak Jawa," ujar Yuyun Kurniawan, Program Koordinator Proyek Ujung Kulon WWF-Indonesia dalam siaran persnya dikutip, Jumat, 23 September 2016.
 
Data terakhir yang dimiliki. Saat ini total populasi Badak Jawa hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon dengan jumlah 63 individu. Sementara Badak Sumatera tercatat hanya tersisa 100 individu.
 
Jumlah itu sangat jauh menurun dibanding tahun 1974 yang diperkirakan mencapai antara 400-700 individu. "Dalam sepuluh tahun belakangan laju kehilangan populasi Badak Sumatera mencapai 50 persen," kata Yuyun.
 
Menurut Yuyun, meski kini secara angka jumlah Badak Sumatera lebih banyak dari Badak Jawa. Namun keberadaannya tersebar dalam sub populasi yang kecil. Karena itu peluang pertumbuhan Badak Sumatera sangat rentan terawasi dibanding Badak Jawa.
 
"Jika tidak dilakukan upaya-upaya proaktif untuk mengonsolidasikan sub-sub populasi yang kecil tersebut, maka ancaman kepunahan lokal Badak Sumatera sangat mungkin terjadi," kata Yuyun.
 
Menurut Direktur Konservasi WWF Arnold Sitompul setidaknya kini salah satu langkah terstrategis yang kini bisa dilakukan untuk penyelamatan Badak Sumatera adalah lewat pola serupa yang dilakukan di Ujung Kulon.
 
"Konservasi Badak Sumatera bisa dilakukan dengan mendorong program pembiakan semi alami yang lebih aktif. Mengingat populasinya di alam liar sangat kritis, maka perlindungan habitat saja tak cukup untuk menyelamatkan Badak Sumatera," katanya.
 
Atas itu, dibutuhkan kepedulian pemerintah untuk menyikapi kondisi ini. Apalagi, pemerintah telah menargetkan akan ada pertumbuhan populasi badak sebesar 10 persen dalam kurun waktu 2015-2019 di Indonesia. Meski diakui di Jawa sudah terpenuhi, namun tetap akan sia-sia jika Badak Sumatera justru menghilang akibat luput perhatian. (viva.co.id)
 
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index