5 Fakta Mencengangkan di Balik Proyek Kereta Bandara Soekarno - Hatta

5 Fakta Mencengangkan di Balik Proyek Kereta Bandara Soekarno - Hatta
Jokowi blusukan ke Bandara Soetta.
EKONOMI (RA) - Presiden Joko Widodo meninjau perkembangan pembangunan kereta bandara Soekarno-Hatta, Jumat (4/11) siang. Usai meninjau, Presiden Jokowi yakin pembangunan akan selesai sesuai target yakni pada pertengahan 2017.
 
"Selesai kira-kira bulan 6 atau bulan 7 tahun 2017 sudah selesai, kalau melihat progresnya memang tidak perlu dikhawatirkan," kata Presiden Jokowi.
 
Presiden mengakui ada masalah kecil yang mengganjal pembangunan kereta bandara tersebut. Masalah tersebut, yakni terkait masih belum rampungnya pembebasan lahan sepanjang 800 meter. Meski begitu, dia meyakini pada Desember mendatang pembebasan lahan akan dapat diselesaikan.
 
"Rampung (pembebasan lahan) Desember Insya Allah rampung semuanya," ujarnya.
 
Presiden Jokowi memastikan tak ada hambatan pembebasan lahan di titik lain. "Sudah semuanya, sudah rampung. Yang belum rampung di sini saja yang 800 meter, itu pun nanti Desember sudah selesai," ujarnya.
 
Pembangunan kereta bandara bertujuan untuk mengurangi kemacetan bagi masyarakat yang ingin menuju salah satu bandara terbesar di Indonesia tersebut.
 
Sebetulnya apa saja keistimewaan proyek yang menjadi pilihan kunjungan Jokowi di tengah badai demonstrasi 4 November kemarin? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
 
1.Kereta lebih bagus dari milik KAI
 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada PT Angkasa Pura II agar kereta khusus ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta dibedakan dari kereta umum. Jokowi juga minta tak cuma ada satu jurusan saja.
 
"Pak Presiden minta, kereta ke Bandara harus lebih kelihatan bagus, harus beda. Selain itu juga dia meminta agar tidak hanya satu kereta saja, ada kereta jurusan lain, misalnya dari Kemayoran ke sini atau dari Halim, beliau memang pemikirannya sudah jauh sekali," ujar Direktur PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi.
 
2.Tarif Rp 100.000 sekali jalan
 
Direktur Utama Railink Heru Kuswanto menyatakan harga tiket kereta Bandara Soekarno-Hatta dibanderol sekitar Rp 100.000 per tiket. Harga ini merata untuk keberangkatan dari semua stasiun.
 
"Untuk tiket sekitar Rp 100.000, dari stasiun mana saja," kata Heru usai penandatanganan kerja sama perjanjian kredit dengan empat bank seperti dilansir dari Antara, Jakarta.
 
"Nanti kita terapkan juga sistem 'ticketing' dan link perbankan, ada 'vending machine', ada pembelian langsung," tambahnya.
 
3.Harga kereta capai Rp 915 miliar
 
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan nilai investasi untuk 10 rangkaian Kereta Bandara Soekarno-Hatta yaitu USD 70 juta atau sekitar Rp 915,9 miliar (1USD = Rp 13.085). Rangkaian kereta tersebut tengah dipesan dan dikerjakan oleh perusahaan manufaktur kereta yang bermarkas di Swedia, yaitu Bombardier.
 
Dia menambahkan kereta-kereta buatan Bombardier telah banyak dioperasikan di sejumlah negara, seperti Australia dan di negara-negara Eropa, contohnya Jerman.
 
4.Kereta jalan tiap 15 menit sekali
 
Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto mengatakan kereta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang direncanakan akan berangkat setiap 15 menit sekali. Nantinya, dalam sehari, akan ada 124 frekuensi dari 10 rangkaian kereta yang terdiri dari enam kereta/gerbong.
 
"Jadi jika dihitung 'headway' (waktu antara) kedatangan kereta itu setiap 15 sekali," kata saat peninjauan jalur kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
 
5.Terhubung dengan kereta cepat Jakarta-Bandung
 
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung dimulai dari Halim hingga ke Bandung. Di Halim akan menggunakan lahan Kementerian Pertahanan. Sehingga, tugas Jakarta adalah mengintegrasikan kereta api cepat ini dengan stasiun Manggarai.
 
Menurut Djarot, kereta cepat Jakarta-Bandung nantinya akan terintegrasi atau terhubung dengan kereta api dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manggarai.
 
"Kami akan sediakan bus Trans Jakarta, kita integrasikan dengan Trans Jakarta, termasuk kita integrasikan dengan LRT," kata Djarot.(merdeka.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index