PEKANBARU (RA) - Sebagai upaya mengantisipasi keluar dari persoalan divisit pasokan listrik oleh PT PLN. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini sedang melakukan rencana pemanfaatan limbah sampah yang dihasilkan masyarakat untuk tenaga pembangkit listrik.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pekanbar, Yusrizal kepada wartawan Rabu (9/11) menyampaikan bahwa limbah sampah di Kota Pekanbaru bisa menghasilkan energi listrik sebesar 9 megawatt (MW) perhari. Jika dikalkulasi, sebulan energi listrik yang dihasilkan mencapai 270 MW.

"Saat ini penduduk Kota Pekanbaru mencapai 1,2 juta jiwa. Dari jumlah itu, setiap harinya menghasilkan limbah sampah sebanyak 800 ton, sebulan menghasilkan 24 ribu ton sampah. Sehingga, jika dimanfaatkan dan diolah menjadi energi listrik sangat membantu menambah elektrivitas di tengah krisis listrik," ujarnya.

Sesuai analisa lanjut Yusrizal, jika 300 ton limbah sampah saja, dapat menghasilkan 3,1 MW listrik. Dengan kekuatan tersebut, setidaknya Pekanbaru bisa terhindar dari krisis listrik.

"Jadi kalau rata-rata ada 800 ton sampah perhari maka bisa menghasilkan listrik 9 MW," kata Yusrizal.

Selain menghasilkan listrik sampah plastik juga bisa menghasilkan minyak serta pupuk kompos sisa pembakaran. Diakuinya, selama ini Pemko memang belum memanfaatkan limbah sampah yang dihasilkan masyarakat.

"Sehingga potensi ini terbuka untuk siapa saja investor yang tertarik mengelola sampah menjadi energi terbaru," jelasnya.

Sebenarnya, Pemko Pekanbaru sudah pernah berniat untuk bekerjasama dengan perusahaan asing untuk membangun pembangkit listrik dari energi sampah. Tapi, kerjasama tidak berlanjut karena payung hukum dan aturan yang mengatur belum ada.

"Kini Pemko sudah punya payung hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) pengelolaan sampah dan Perda Kerjasama," tutupnya. (YAN)