EKONOMI (RA) - Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi panas bumi di dunia. Tercatat, potensi panas bumi Indonesia mencapai 29,4 gigawatt atau sekira 24,77% dari potensi panas bumi di dunia. Namun, realisasi pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia masih sangat rendah yakni sekira 5% dari target pengembangan nasional.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, panas bumi merupakan Putri Cantik yang harus di jaga sehingga bisa menghasilkan keuntungan untuk bangsa ini.
Panas bumi merupakan harta karun miliki Indonesia yang harus di jaga dan digunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran masyrakat Indonesia. Namun, dalam pengembangan panas bumi, terdapat rencana akuisisi Pertamina Geothermal Energy (PGE) oleh PT PLN (Persero).
Kementerian BUMN melalui Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata mengamini rencana PLN tersebut. Bahkan Kementrian BUMN langsung melakukan inisasi terkait dengan rencana akusisi tersebut dengan membentuk tim dari PLN dan PGE untuk membahas hal tersebut.
"Jika akuisis tersebut jadi terlaksana, saya kira itu merupakan langkah mundur dari industro Geothermal kita yang mana dampaknya akan bersifat negatif dan merugikan masyarakat juga," kata Mamit dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Menurutnya, PLN sebagai BUMN yang diberikan mandat dalam menyalurkan listrik ke masyarakat seharusnya lebih berfokus kepada penugasan tersebut. Sama seperti halnya PGE, yang merupakan perusahaan yang bertugas mencari sumber panas bumi yang selalu fokus akan hal tersebut.
"Jika PLN turun langsung dan bermain dengan panas bumi, maka yang terjadi adalah stagnansi dalam pengembangan panas bumi di Indonesia," jelasnya. Terlebih lagi, sudah ada arahan dari Presiden Jokowi agar energi panas bumi dikembangkan secara masif sebagai energi alternatif.
Tercatat, saat ini kinerja PGE sampai dengan Agustus 2016 mencapai 490 mw di mana akan terus bertambah setiap tahun sampai dengan tahun 2025 dalam rangka menyukseskan target pemerintah dalam hal bauran energi. Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan potensi panas bumi Indonesia sangat besar mencapai sekira 29 ribu megawatt dan ramah lingkungan. Namun, hingga kini potensi tersebut tidak dimanfaatkan.
"Selama ini kita terkonsentrasi pada pembangkit listrik menggunakan batu bara. Oleh sebab itu, akan kami geser ke potensi kekuatan energi menggunakan energi panas bumi," kata Joko Widodo di Pontianak belum lama ini.
Dia menjelaskan, pemerintah saat ini sedang melakukan kajian terkait menggunakan potensi energi panas bumi itu untuk dijadikan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Jokowi menambahkan, dengan tingginya potensi kekuatan energi panas bumi untuk dijadikan energi terbarukan, jika diperlukan dibentuk BUMN khusus yang mengelola sumber energi itu.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo di Jakarta menyatakan potensi energi panas bumi harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Menurut dia, pemerintah saat ini memberikan perhatian khusus kepada energi baru dan terbarukan khususnya energi panas bumi, apalagi potensinya sangat besar mulai dari Sabang hingga Merauke. (okezone.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
