EKONOMI (RA) - Harga minyak AS turun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mengalihkan fokus dari kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS ke meningkatnya kekhawatiran atas kelebihan pasokan minyak global.
Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan proyeksi produksi minyak dari negara-negara di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada tahun depan pada Kamis.
IEA mengatakan negara-negara non-OPEC akan melihat pertumbuhan produksi hampir 500.000 barel per hari, meningkat 110.000 barel dari estimasi badan itu pada bulan lalu. "Ini berarti bahwa pada 2017 bisa menjadi tahun pertumbuhan pasokan global atau tidak jauh berbeda dengan tahun 2016," kata IEA.
Pada sesi sebelumnya, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya bahwa cadangan minyak mentah AS naik 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 November menjadi 485,0 juta barel, lebih tinggi dari konsensus pasar.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember kehilangan US$ 0,61 menjadi menetap US$ 44,66 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan global, minyak mentah Brent Noth Sea untuk pengiriman Januari, berkurang US$ 0,52 menjadi US$ 45,84 per barel di London ICE Futures Exchange. (beritasatu.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
GoogleNews
