DBD tak Terkendali, Dewan Sebut Karna Budaya Gotong Royong Mulai Terkikis

DBD tak Terkendali, Dewan Sebut Karna Budaya Gotong Royong Mulai Terkikis
dbd

PEKANBARU (RA) - Serangan nyamuk Aedes aegypti semakin tak terkendali menyerang warga Kota Pekanbaru, bahkan jumlahnya setiap hari terus bertambah. 

Tercatat dari Januari hingga minggu ke 2 November sudah ada 843 kasus, 10 diantaranya meninggal dunia. Jumlah ini juga menandakan serangan nyamuk mematikan ini meningkat tajam dari tahun 2015 lalu yang tercatat 502 kasus.

Menanggapi perihal tersebut Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Zainal Arifin SE, sangat prihatin, dan meminta masyarakat menggalakkan lagi budaya gotong royong yang lambat laun mulai terkikis.

"Kemarin kadiskes sudah nyatakan lakukan sosialisasi, sekarang kita masyarakat lagi yang harus ikut ikut aktif membantunya. Mungkin saat ini jalan satu-satunya giatkan kembali budaya gotong royong," tuturnya kepada wartawan, Kamis (24/11).

Politisi Gerindra ini juga menyebut, pihaknya di DPRD sebenarnya masih bingung seperti apa evaluasi yang sudah di lakukan Diskes ketika kasus DBD ini terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Tahun 2015 itu 502 kasus serangan dbd, harusnya tahun berikutnya berkurang, bukan malah bertambah. Kalau bertambah ada apa? apa tidak ada evaluasi terhadap suatu masalah," ucapnya.

Zainal juga menyentil kader-kader jumantik ditiap wilayah yang ternyata gagal membendung perkembangan nyamuk Aedes aegypti. Padahal kader jumantik merupakan ujung tombak penyuluhan kepada masyarakat.

"Kita akan atur jadwal untuk melakukan hearing bersama diskes terkait serangan nyamuk Aedes aegypti. Kalau perlu semua data-datanya nanti kita minta, sejauh mana peran mereka menanggulangi serangan nyamuk ini," pungkasnya. (DWI)

Berita Lainnya

index