SIAK (RA) - Bertempat di ruang Rapat Pucuk Rebung, Kantor Bupati Siak, Kamis (1/12), PT Indi Daya energi (IDE) memaparkan tujuannya melakukan kerjasama dengan kabupaten siak guna membangun kilang minyak mini di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB).
Hadir dalam kesempatan itu Bupati Siak yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Siak Dr H Syafri Lenti MSi, Bunsentoso dari PT Indi daya Energi, Direktur KITB, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Siak Ir H Amin Budiyadi MM, serta Dinas Perhubungan dan Infokom yang diwakili oleh Kepala Bidang Laut, Jon Hendri.
Dalam kesempatan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Siak, Dr H Syafri Lenti MSi menjelaskan, kegiatan itu dalam rangka mendengarkan pemaparan PT Indi Daya Enegri terkait pembangunan kilang Minyak Mini di KITB.
"Tentunya kami terlebih dahulu harus mendengarkan apa saja tujuannya, sehingga nanti bisa dipertimbangkan oleh Pemkab Siak. Dan kami akan menyerahkan pengelolaannya kepada KITB atas pembangunan kilang minyak tersebut. Kami berharap PT IDE bisa bekerja sama dengan PT KITB," ujarnya.
Sementara, pihak PT Indi Daya Energi yang diwakili Bunsentoso mengatakan, tujuan pemaparan pembangunan kilang minyak mini di KITB dengan melakukan kerjasama dengan Pemkab Siak.
"Yang mendorong kami untuk membangun kilang minyak yaitu sesuai dengan kondisi ketahanan sumberdaya alam di indonesia ini serta sesuai dengan pengolahan keadaan Bahan bakar Minyak yang di produksi. Untuk itu harus banyak terobosan dengan keyakinan, sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah siak," ulas Sentoso.
Dia menceritakan, PT Indi Daya Energi mulai begerak di bidang enegi pada tahun 2001 dengan beberapa perusahaan yang begerak di bidang gas. Dengan kata lain, kondisi lifting minyak bumi mengalami kenaikan, namun tidak signifikan.
Data tahun 2014 sebesar 794.000 barrel/hari, saat ini produksi minyak bumi dikisaran angka 825.000 barrel/hari. Sedangkan untuk impor BBM terus meningkat untuk memenuhi konsumsi BBM Nasional yang terus bertambah. Impor BBM tahun 2014 sebesar 470.000 barel/hari, saat ini mencapai 670.000 barel/hari.
"Untuk itu ketahanan energi nasional akan bisa meningkat dengan membangun kilang minyak kecil di dalam negeri. Kawasan industri tanjung buton kami pikir tempat yang strategis, karena berada di tepi laut. Harapan kami tentu pemerintah kabupaten siak bisa bekerja sama," harapnya.
Sebagaimana dikatakan Sentoso, kawasan Tanjung Buton didukung dengan topografi dan geografi di wilayah peraian Selat Malaka yang juga merupakan salah satu lokasi yang strategis untuk membangun Kilang Minyak. Sebab akan mempermudah ruang gerak logistik baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
"Kami juga berharap kita bisa menjadi sumber minyak di daerah siak. Terutama yang akan dibangun nantinya di kawasan industri tanjung buton. Kita akan mengimpor minyak dari singapura, itu dikarenakan jenisnya terjamin. Sekali lagi, kami juga berharap dari pemkab siak bisa ikut bekerja sama," pungkasnya.(jas/rls)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
