Waspadai Bahaya Virus Mematikan

KPA Taja Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS

KPA Taja Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS
ilustrasi
BANGKINANG (RA) – Kasus pengidap penyakit HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat bagaikan gunung es yang terus meleleh. Penyakit yang mematikan itu, terus mengancam keselamatan manusia, jika manusia tidak berusaha mencegahnya dengan cara menjaga hubungan seks ke arah yang sehat dan halal.   
 
Demikian dikatakan Kadis Kesehatan Kampar, dr. H. Muhammad Haris saat menjadi pembicara utama dalam sosialisasi penularan dan penanggulangan HIV dan AIDS bagi mubaligh dan tokoh masyarakat kabupaten Kampar yang ditaja Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kampar di hotel Bangkinang Baru, Kamis (8/12).
 
Menurut dr. Haris, dari 12 kabupaten/kota di Riau, Kabupaten Kampar merupakan urutan ke lima kasus HIV/AIDS. Ia mendata, sejak tahun 2011 penderita HIV di Kampar sebanyak 25 dan AIDS 24 kasus. Namun tahun 2015 penderita HIV meningkat menjadi 74 kasus dan AIDS 45 kasus.
           
Kasus tersebut tersebar di kecamatan XIII Koto Kampar berbatas Sumbar dan kecamatan Tapung serta Siak Hulu berbatas kota Pekanbaru. Penyebaran virus HIV/AIDS dari darah, cairan vagina, cairan mani dan air susu ibu. Cara penularannya melalui hubungan seksual yang menyimpang, melalui jarum suntik, donor organ tubuh, dari ibu ke anak saat dalam kandungan, persalinan dan air susu ibu.
 
“Seseorang dapat diketahui terserang HIV/Aids dengan tanda-tanda antara lain, berat badan menurun 10 persen dalam siklus enam bulan. Demam tinggi berkepanjangan, diare berkepanjangan lebih dari satu bulan. Penyakit ini tergolong ganas dan berbahaya, karena sampai saat ini belum ada obat penyembuhannya,” ujar dr Haris.
 
Sebelumnya, ketua KPA Kabupaten Kampar, Ibrahim Ali SH yang juga Wakil Bupati Kampar mengaku sangat prihatin dengan kondisi kabupaten Kampar yang merupakan daerah sebutan serambi mekkah, namun banyak dihinggapi penyakit HIV/AIDS. Ekses ini terjadi, sejak adanya penutupan lokalisasi Teleju Pekanbaru kemudian merambah ke perbatasan Kabupaten Kampar.
 
“Penyakit ini dapat dibatasi, jika tokoh masyarakat dan pemerintah bersatu memberantas maksiat di negeri ini. Apalagi keuangan daerah sangat mendukung, tinggal kemauan dari pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.
 
Pada kesempatan itu, Ibrahim Ali sekaligus mohon pamit dan minta maaf kepada masyarakat kabupaten Kampar, karena selama lima tahun menjadi wakil Bupati Kampar mungkin masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Dalam pada itu, Ketua Panitia H Idris Hasan A.M.PD yang juga Sekretaris KPA Kabupaten Kampar mengatakan bahwa tujuan digelarnya sosialisasi ini untuk memberi informasi kepada mubaligh dan tokoh masyarakat tentang penularan dan pencegahan bahaya HIV/AIDS.
 
Diharapkan mubaligh dan tokoh masyarakat dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas melalui pesan-pesan agama pada kesempatan strategis. Sejauh ini penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kampar terus bertambah dari tahun ke tahun. Karena itu, pihaknya dalam dua tahun terakhir ini lebih intensif melakukan sosialisasi ke berbagai pihak, diantaranya siswa sekolah SMA sederajat, guru-guru dan pegawai kesehatan, termasuk perguruan tinggi dan lainnya. Terhadap penderita AIDS itu sendiri, lanjut Idris, pemerintah selalu mendatangi ke tempat korban untuk melihat kondisinya sambil memberikan pengobatan gratis secara terjadwal.(her)

 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index