Zulfahmi : Meresahkan, Gepeng akan Ditertibkan

Zulfahmi : Meresahkan, Gepeng akan Ditertibkan
Kasatpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian

Riauaktual.com - Keberadaan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) serta anak Punk di persimpamgan lampu merah kerap dikeluhkan sebagian warga Pekanbaru. Pasalnya aktivitas mereka yang meminta belas kasih kepada setiap pengendara roda dua maupun roda empat yang berhenti dinilai mengganggu arus lalu lintas dan kenyamanan pengendara.

Dari seluruh lampu merah yang ada  ada di Pekanbaru, Gepeng dan anak punk yang paling ramai ada di lampu merah simpang Soekarno Hatta-Tuanku Tambusai, lalu disimpang Soekarno Hatta-HR Soebrantas-Adi Sucipto, kemudian lampu merah HR Soberantas - SM Amin (Tabek Gadang) dan simpang Sudirman - Tuanku Tambusai serta lampu merah lainnya.

Arif (28), warga Jalan Belimbing menyebutkan, selain meminta-minta, keberadaanya mengganggu pengendara yang berhenti, sebab terkadang gepeng maupun anak terkesan memaksa memintanya.

"Kalau tak dikasih, mereka memaksa supaya kita memberinya dengan cara terus meminta disamping kendaraan," keluhnya.

Terlebih yang membuat dirinya heran, mesti Gepeng dan anak punk sering ditertibkan Satpol PP Kota Pekanbaru, Namun jumlahnya bukan berkurang malah bertambah.

"Sering ditertibkan bukannya berkurang malah bertambah, sebanarnya penanganan setelah dijaring razia seperti apa sih?" Tanya Arif.

Dirinya berharap ada upaya dari Pemerintah untuk menekan jumlah gepeng dan anak punk di Pekanbaru.

"Kita inginkan jumlahnya berkurang, karena keberadaan mereka mengganggu ketertiban, dan merusak keindahan kota," harapnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Satpol PP Pemerintah Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian AP MSi ketika dikonfirmasi Ahad (29/1), mengatakan, bahwa pihaknya selalu melakukan pengawasan dan penertiban terhadap gepeng dan anak punk yang ada di Kota Bertuah.

"Selalu kita awasi disetiap lampu merah itu. Jika saat patrol kita dapati langsung kita amankan," sebutnya.

Dalam penertiban terakhir yang digelar pihaknya, berhasil mengamankan seorang ibu dan anaknya serta tujuh anak punk yang mangkal persimpangan lampu merah.

"Terus kita lakukan pengawasan. Tujuannya tentu merespon keluhan masyarakat, dan juga untuk terciptanya ketertiban dan keamanan, serta kenyamanan di simpang lampu merah," sampainya.

Zulfahmi menambahkan, jika pihaknya tetap melakukan koordinasi. Satpol PP disini hanya bertugas menertibkan. Apabila ada yang gepeng dan anak punk yang terjaring, maka selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsoskam) Pekanbaru.

"Setelah diamankan, kita data dan diserahkan ke Dinas Sosial. Disana (Dinas, red) apakah dipulangkan ke daerah masing atau di beri pembinaan maupun pelatihan, tidak lagi kewenangan kami," paparnya.

Namun demikian, ditegaskan Zulfahmi, dari mereka yang tertangkap atau terjaring razia dan diketahui adalah pendatang yang tidak memiliki tempat tinggal di Pekanbaru, maka akan diharap untuk dipulangkan saja kekampiung asal.

"Bagi yang tidak memiliki tempat tinggal di Pekanbaru kita harapkan di pulangkan, tentunya berkoordinasi dengan daerah asal mereka," tutupnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index