Riauaktual.com - Kementerian Koordinator Kemaritiman menyatakan kerusakan terumbu karang Raja Ampat tak lepas dari upaya pemerintah menarik kapal pesiar masuk ke Indonesia. Pemerintah saat ini memang tengah menggenjot jumlah kapal pesiar masuk Indonesia demi meningkatkan pariwisata.
"Sekarang upaya kita menarik cruise untuk meningkatkan pariwisata kita juga menimbulkan tantangan tersendiri," ujar Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman, Arif Havas Oegroseno, saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin kemarin, sebagaimana dikutip dari merdeka.com.
Maka dari itu, pemerintah tengah mengkaji penetapan area sensitive di lautan. Area ini nantinya akan sangat diperhatikan kegiatan wisatanya guna menjaga kelestarian lingkungan.
"Rabu depan akan rapat PSSA (particulary sensitive sea area). Regulasi yang ada, mereka (kapal pesiar) memang bisa masuk ke kawasan pariwisata. Yang kita ingin perdalam, berapa jumlah (kapal) yang bisa masuk per tahun. Kemudian berapa ukuran yang pas kapal yang masuk," jelasnya.
Sebelumnya, MV Caledonian Sky ke kawasan Raja Ampat, Papua Barat membawa petaka. Kapal berbendera Bahama yang dinahkodai Kapten Keith Michael Taylor mengangkut 102 turis dan 79 ABK menabrak terumbu karang dan merusak ekosistem bawah laut di kawasan wisata tersebut.
Kandasnya kapal Caledonian Sky menimbulkan kerusakan terumbu karang yang luar biasa. Investigasi awal yang dilakukan pemerintah setempat menunjukkan, terumbu karang yang rusak luasnya bisa lebih dari 1.600 m2. Parahnya, terumbu karang yang dirusak oleh kapten kapal MV Caledonian Sky itu berada tepat di jantung Raja Ampat, pusat keanekaragaman hayati laut.
