Tiga Begal Ditembak Mati Polisi, Di Antaranya Pelaku yang Menyeret dan Melindas Kaki Ibu Guru

Tiga Begal Ditembak Mati Polisi, Di Antaranya Pelaku yang Menyeret dan Melindas Kaki Ibu Guru
Tiga perampok sadis yang kakinya ditembus timah panas petugas gabungan Polrestabes Medan, Jumat (29/12/2017) (TRIBUN MEDAN/Array A Argus)

Riauaktual.com - Tiga ketua rampok sadis yang ditembak mati petugas gabungan Polrestabes Medan, Polsek Medan Timur dan Polsek Percut Seituan masih berada di kamar jenazah RS Bhayangkara Tingkat II Medan.

Ketiganya masing-masing Raja Amin Siregar alias Raja (33) warga Jalan Beringin, Pasar VII, Kecamatan Medan Tembung.

Safaruddin Siregar alias Serak (38) warga Jalan Denai Gang Muslim dan M Egi Rival alias Egi (23) warga Jalan Cangkuk IV, Gang Keluarga.

Dari keterangan polisi, ketiganya sudah puluhan kali beraksi.

Selain menangkap tiga otak pelaku, polisi juga menangkap tiga anggota rampok lainnya.

Mereka adalah M Ridho Padang alias Ridho (24) warga Jalan Rawa Cangkuk IV, Medan Denai, M Ihsan Siregar alias Ihsan (27) warga Jalan Beringin Pasar VII Tembung dan Arif Fadillah alias Kibo (26) warga Jalan Pasar III Tembung, Gang Alimarta.

Ketiga tersangka ditembak di bagian kaki.

Saat dihadirkan dalam gelar pemaparan, ketiganya terseok-seok menahan sakit di bagian kaki yang ditembus timah panas.

Salah satu tersangka yang diwawancarai sebagaimana dikutip dari tribunnews.com berdalih baru lima kali beraksi.

Tersangka bernama Ridho itu bahkan dengan gamblang mendetail bagaimana mereka merampok.

"Tugas saya jadi joki aja bang. Tapi kadang ikut eksekusi juga," katanya dengan tatapan tajam, Jumat (29/12/2017) sore.

Ridho mengatakan, mereka beraksi dengan cara memepet motor yang dikendarai korban. Jika melawan, maka korban akan dilukai.

"Kami jarang bawa senjata tajam bang. Kalau main, kami bawa balok aja. Kalau korban melawan, kami pukul kepalanya," kata Ridho berulangkali meringis dan berusaha duduk di bangku panjang yang ada di samping kamar jenazah.

Sindikat begal yang ditembak mati ini ternyata pelaku yang menyeret-nyeret dan melindas kaki guru sekolah bernama Yunita di Jalan Mabar, Medan Perjuangan, 13 Desember 2017 lalu.

"Pengungkapan berawal dari laporan salah satu warga yang mengalami perampokan pada 28 Desember kemarin di Jalan HM Yamin. Dari laporan itu, petugas gabungan berupaya melakukan pengejaran terhadap tersangka dan ditangkaplah pria berinisial MER," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Dadang Hartanto di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Tingkat II Medan.

Dari tersangka MER atau M Egi Rival alias Egi (23), muncul nama tersangka Arif Fadilah alias Kibo (26).

Kemudian, Kini diamankan di kediamannya Jalan Pasar III Tembung.

Dari interogasi yang dilakukan terhadap kedua tersangka, muncul nama-nama pemain lainnya.

Namun nahas, saat dibawa pengembangan, tersangka Egi yang merupakan salah satu pemimpin perampok melawan sehingga ditembak mati.

Temannya Arif ditembak di bagian kaki.

Adapun dua pelaku lain yang turut ditindak tegas yakni Raja Amin Siregar alias Raja (23).

Tersangka Raja inilah yang merampok guru sekolah bernama Yunita.

Ia pula yang melindas korban hingga mengalami remuk di bagian kaki.

Kemudian, tersangka lain yang ikut ditembak mati adalah Safaruddin Siregar alias Serak (38).

Warga Jalan Denai, Gang Muslim ini juga merupakan otak pelaku perampokan yang masih ada kaitannya dengan dua tersangka lain yang ditembak mati.

Kemudian, adapun tersangka lain yang ikut ditembak di bagian kaki masing-masing M Ridho Padang alias Ridho (24) dan M Ihsan Siregar alias Ihsan (27).

Ketika dihadirkan dalam gelar pemaparan, keduanya mengakui ikut terlibat dalam berbagai aksi perampokan.

Namun, tersangka Ridho menyebut dirinya tak sempat ikut merampok guru sekolah.

Ia terlibat dalam aksi perampokan lain dengan dua temannya yang masih buron.

Sebelumnya, kasus perampokan di Jalan Mabar, Kelurahan Sei Kera Hilir I, Kecamatan Medan Perjuangan juga dialami oleh pegawai Indomaret bermarga Sirait, pada Kamis (14/12/2017) subuh, sehari setelah guru sekolah itu dibegal.

Kejadian ini juga terjadi di Jalan Mabar, Medan Perjuangan, Kota Medan.

"Pelaku perampokan saya yakin sama dengan yang merampok guru sekolah itu. Mereka naik sepeda motor Satria FU tanpa plat," kata Ronal Sianipar, pengusaha cuci motor, Sabtu (15/12/2017) lalu.

Ronal mengatakan, ketika pegawai Indomaret itu dirampok, ia yang kebetulan sudah bangun langsung melompati pagar mengejar pelaku.

Saat itu, kunci motor korban sudah diambil perampok yang ditaksir sebanyak empat orang.

"Sudah dianiaya korbannya ini. Karena hari sebelumnya ada yang dirampok, besok paginya saya bangun cepat-cepat. Ternyata benar, perampoknya beraksi lagi," ungkap pria berkaos biro bercelana pendek jenis jeans ini.

Menurut Ronal, korban menunggangi motor Honda Vario dari rumahnya di Jalan Rakyat hendak pergi ke Indomaret Jalan Sukaramai.

Diduga, pelaku sudah mengikuti korban sebelum masuk ke Jalan Mabar.

Hal senada juga disampaikan Alex.

Pria penjual sarapan ini menyebut setelah seorang guru dirampok, keesokan harinya pegawai Indomaret dianiaya dan motornya nyaris dirampas.

"Polisi sudah datang ke sini sejak kejadian pertama. Rekaman CCTV di daerah sini sudah diminta semua sama Intel," katanya.

 

Sumber : tribunnews.com

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index