Masyarakat Diminta Awasi Elpiji 12 Kg

Masyarakat Diminta Awasi Elpiji 12 Kg
Ilustrasi. int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Naiknya harga gas elpiji 12 kilogram pada tanggal 22 April lalu dari Rp 70.200 menjadi Rp 82.200 pertabung sangat dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Kenaikan harga tersebut mulai berdampak pada kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kg di masyarakat Kota Pekanbaru.

Pasalnya, diduga ada "eksodus" pengguna gas elpiji 12 Kg ke gas elpiji 3 kg pasca kenaikan harga oleh Pertamina. Masalah ini ditanggapi serius oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) El Sabrina, Kamis (23/5) di Kantor Walikota.

Kata El Sabrina, Gas bersubsidi ini menjadi sasaran empuk pengalihan dan substitusi kalangan menengah ke atas. Karena harganya lebih murah hanya Rp15 ribu pertabung 3Kg. "Kita perlu antisipasi kondisi ini dengan kembali menertibkan penggunaan kartu kendali gas elpiji 3 kilogram di dalam proses distribusi," ujarnya.

Menurutnya, kalau kelangkaan semakin menjadi di masyarakat, maka dihimbau kepada pengecer gas 3 Kg untuk mengutamakan pemilik kartu kendali yang dilayani. "Makanya kalau sekarang elpiji langka, tolong dilayani yang pakai kartu dulu," imbaunya kepada pengecer.

Menurut El, sebenarnya penerapan penggunaan kartu kendali di Kota Pekanbaru belum bisa dilakukan, karena dari quota kartu sebanyak 118 ribu kartu yang harus dibagikan. Baru sebanyak 95 ribu kartu kendali yang sudah dibagikan.

"Sisanya, sekitar 23 ribu kartu lagi yang belum diserahkan oleh konsultan ke masyarakat karena belum selesai," tandasnya.

Sistem distribusi tertutup belum bisa diterapkan, karena nantinya akan ada yang tidak dapat. Kartu kendali ini adalah alat untuk menjaga distribusi elpiji 3 Kg tepat sasaran. Bicara kebutuhan gas bagi masyarakat kurang mampu kata El, Pekanbaru terdapat 125 Kepala Keluarga (KK) yang sudah terdaftar layak mendapat konfersi elpiji 3 Kg.

Dari jumlah tersebut, hanya 95 ribu yang sudah mendapat elpiji 3 Kg. Ia juga menegaskan, untuk kuota gas 3 kg di Pekanbaru saat ini masih berlebih karena dari yang dipasok 9.112 juta kilo, jika digunakan untuk 118 ribu yang terpakai baru 8 juta kilo.

"Kalaupun terjadi kelangkaan perlu diwaspadai kemungkinan ada penimbunan, yang jelas ada peralihan pengguna dari 12 kg ke 3 kg," imbuhnya lagi.

Laporan: VR
Editor: Riki

Berita Lainnya

index