Riauaktual.com - Istri dan tiga orang anak almarhum Yusri Effendi, mendapat kunjungan dari pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Jumat (16/3).
Pada kunjungan itu, BBKSDA Riau menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada keluarga Yusri, korban yang diterkam harimau sumatera, Bonita.
Selain itu, pihak BBKSDA Riau juga mengadakan doa bersama di rumah keluarga almarhum Yusri di Desa Pulau Muda, Meranti, Pelalawan.
Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati menyampaikan duka cita tim terpadu terhadap keluarga Yusri.
"Kita harap keluarga korban bersabar menerima cobaan ini," ujar Dian.
- Baca Juga Riau Jadi Tulang Punggung Migas Sumbagut
Dia mengatakan, saat ini tim terpadu masih berupaya menangkap Bonita, yang dilakukan dengan berbagai cara.
"Kita juga berharap warga Desa Pulau Muda memberikan kepercayaan kepada tim untuk menangkap Bonita," ucap Dian.
Penangkapan Bonita oleh tim terpadu, akan dilakukan dengan penembakan obat bius. Namun, saat ini petugas di lapangan belum ada kesempatan untuk menembakkan bius.
"Tim memperhatikan jarak dan lokasi. Kalau misalnya dosis bius cepat habis, maka Bonita pasti marah. Dan lokasi penembakan juga harus lapang, untuk keamanan tim," kata Dian.
Sejak menerkam Yusri dan Jumiati, Bonita kini sering muncul di pemukiman warga Kampung Danau. Bahkan juga ingin dekat dengan manusia.
Meski demikian, warga tetap merasa ketakutan dan tidak nyaman apabila beraktivitas di luar rumah.
Untuk diketahui, pertama kali Bonita menyerang warga bernama Jumiati di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Inhil awal Januari 2018.
Selanjutnya, pada Sabtu (10/3) lalu, Bonita kembali menyerang seorang pekerja bangunan sarang burung walet bernama Yusri Effendi.(IG
