Harga Komoditi Mulai Mahal

Dewan Desak Disperindag Pekanbaru Segera Cari Solusi

Dewan Desak Disperindag Pekanbaru Segera Cari Solusi
Anggota Fraksi PKS, Dedi Vilia. FOTO: int

PEKANBARU, RiauAktual.com - Sejumlah barang komoditi seperti cabe, telor, daging ayam, beras, sudah mulai naik menjelang masuknya Bulan Ramadhan yang sebulan lagi. Pemerintah diminta segera melakukan langkah antisipasi sebelum kebutuhan komoditi ini menjadi semakin mengkhawatirkan.

"Dulu dengan seratus ribu sudah payah menjinjing belanja pulang, sekarang seratus ribu namanya saja yang besar, tak banyak yang bisa dibeli dengan uang segitu sekarang," keluh seorang ibu rumah tangga, Sari, yang baru saja pulang dari pasar baru Panam, Jum'at (7/6/2013).

Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dedi Vilia menyebut, kondisi mulai melambung tingginya harga sejumlah kebutuhan pokok harus disikapi cepat oleh pemerintah. Dalam hal ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru sebagai perpanjangan tangan pemerintah, harus melakukan langkah antisipasi sejak kini.

"Saya juga baru dari toko, memang banyak kebutuhan yang naik, Disperindag harus segera lakukan Sidak ke pasar-pasar dan toko grosir, agar kestabilan harga kembali terjaga," kata Dedi.

Secara tidak langsung, kata Dedi, pemerintah yang terlibat sebagai badan yang mengawasi stabilitas ekonomi harus memiliki langkah kongkrit dalam melakukan langkah antisipasi.

"Lakukan Sidak ke pasar dan grosir, seperti grosir cabe, bawang, telor, dan lainnya, harus cepat diantisipasi dan bisa meminimalisir kenaikan harga menjelang Ramadhan ini," pintanya.

Pemerintah juga diharapkan segera melakukan operasi pasar guna mengantisipasi keterpurukkan ekonomi masyarakat, lakukan pendataan di pasar harga komoditi mana saja yang naik, dan barang tersebut nantinya yang akan dioperasipasarkan.

"Intinya, harus lakukan antisipasi sejak kini sebelum semakin buruk kondisinya. Kalau sudah terjadi lonjakan yang signifikan, maka akan payah untuk diantisipasi lagi," imbuhnya.

Laporan: Riki

Berita Lainnya

index