PEKANBARU, RiauAktual.com - Mubaligh dan Ustad adalah ujung tombak pemerintah dalam mendidik dan membesarkan nilai agama di masyarakat. Selain agama, Mubaligh dan Ustad juga berperan menjadi corong pemerintah dalam mensukseskan Pembangunan. Makanya, sudah menjadi hal yang wajar kalau pemerintah memikirkan kesejahteraan mereka.

Hal inilah yang menjadi usulan para Mubaligh dan Ustad kepada Walikota Pekanbaru H Firdaus MT pada acara Silahturahmi Walikota Pekanbaru dengan para Mubaligh dan Ustad dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1434 H/2013 M, Senin (1/7/2013) malam tadi.

Walikota beserta Istri sebagai tuan rumah menyambut ratusan Mubaligh dan Ustad se-Kota Pekanbaru di rumah dinasnya Jalan A Yani. Bersama ratusan Mubaligh dan Ustad se-Kota Pekanbaru Wako bersilahturahmi, makan bersama dan mendengarkan tausiah.

Dalam pidatonya, Firdaus seperti biasa memaparkan sekilas program pembangunan fisik dan non fisik di masa kepemimpinannya saat ini dan di masa datang untuk Kota Pekanbaru. Mulai dari kebersihan, kesehatan, ekonomi, urbanisasi, infrastruktur hingga pembangunan pendidikan agama bagi umat muslim.

Di bidang keagamaan, Firdaus juga prihatin atas minimnya kemampuan kaum muslimin dalam membaca Al Quran. Selain juga ia prihatin atas pakaian kaum wanita muslim yang seronok di Pekanbaru.

"Berdasarkan data MUI, sekitar 30 persen umat Muslim di Pekanbaru tidak bisa membaca Al Quran ini memprihatinkan. Selain itu, banyak kaum wanita Pekanbaru yang tidak berbusana sesuai ka'idah Islam bahkan ada yang berpakaian bikini dan rok mini. Inilah yang menjadi tugas para Mubaligh dan Ustad menyadarkan mereka," kata Firdaus.

Selain itu, lanjutnya, para penceramah ini juga bisa menjadi pengantar pesan pemerintah untuk mensukseskan pembangunan. "Tidaklah salah dalam berceramah para Mubaligh dan Ustad mengajak masyarakat Pekanbaru hidup bersih, menjaga lingkungan agar menjadi sehat dan indah," sarannya.

Ia juga berjanji, kedepan akan mulai memikirkan kesejahteraan para ujung tombak ini. Dengan cara mencarikan anggaran yang pas untuk memberikan semacam insentif bagi para Mubaligh dan Ustad di Pekanbaru.


"Kalau tidak dapat insentif tiap bulan yang sekali setahun, kalau tadi dihitung ada 1.500-an Mubaligh dan Ustad di Pekanbaru, jika perorangnya diberi 1 juta, maka sekitar 1,5 miliar akan kita anggarkan," urainya.

Selain itu, Pemko juga akan mencoba memberikan bantuan untuk mendapatkan fasilisitas kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Dengan cara Pemko memberikan uang muka dan para Mubaligh dan Ustad yang membayar kreditnya.

"Untuk kendaraan kita akan coba membantu dengan memberikan uang muka, nanti sistemnya akan diatur," janjinya.

Laporan: VR
Editor: Riki