Riauaktual.com - Tiga pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron 12 Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru bergemuruh di wilayah udara Provinsi Riau.
Penerbangan pesawat tempur tersebut, dalam rangka simulasi force down atau turun paksa pesawat asing, Selasa (24/4).
Dalam simulasi itu, satu pesawat diibaratkan sebagai pesawat asing yang melintas tanpa izin di wilayah udara Riau.
Informasi itu diketahui dari Radar Kosekhanudnas III. Selanjutnya, dua pesawat tempur melakukan identifikasi terhadap pesawat asing tersebut.
Setelah dihalau, namun tidak diindahkan. Sehingga, dua pesawat tempur terpaksa melakukan tindakan keras dengan force down.
Pesawat asing berhasil diturunkan. Sejumlah personel bersiaga dengan senjata api lengkap dengan anjing pelacak.
Satu orang pilot pesawat asing diamankan. Kemudian pesawat digeledah oleh petugas bersama anjing pelacak.
Danlanud Rsn Pekanbaru, Marsma TNI Age Wiraksono mengatakan bahwa simulasi force down dilakukan dalam rangka latihan Bido Gesit 2018.
"Latihan Bido Gesit kita adakan sejak Senin hingga 2 Mei 2018 mendatang," kata Age pada Wartawan.
Dia mengatakan, dalam latihan ini melibatkan ratusan personel, tiga pesawat tempur dan termasuk anjing pelacak. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik dan lancar.
Age Wiraksono menyebut, latihan Bido Gesit merupakan latihan yang digelar satuan untuk menghadapi kontijensi yang mungkin terjadi.
Selain itu, materi yang diberikan dalam latihan seperti, Scramble, Intercept, Force Down, Operasi Udara. Kemudian penanganan kondisi emergency, pertahanan pangkalan, pengamanan alutsista dan penanganan bahaya kebakaran serta SAR Tempur.
"Latihan terbagi dua tahap, pertama, Latihan Posko dan kedua, Manuver Lapangan," kata Age.
Adapun tujuan latihan ini, kata dia, untuk menguji dan meningkatkan kemampuan serta kesiapan segenap unsur dalam jajaran Pangkalan TNI AU Rsn Pekanbaru.
"Personel yang tergabung, Satgas Hanud, Satgas Tempur, Satgas Dukungan Tempur maupun Satgas Paskhas," ujar Age.
Dia berharap, kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan untuk melaksanakan latihan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
"Dan yang paling utama adalah faktor safety, keamanan dan kewaspadaan serta jangan lupa berdoa kepada tuhan yang maha kuasa," ucap Age Wiraksono. (IG)
