Riauaktual.com - Saat teknologi yang begitu pesat dapat dikatakan sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, namun di sisi lain dapat menjauhkan seseorang dalam kehidupan beragama. Melalui teknologi lah tren-tren baru mulai bermunculan yang sebagian di antaranya dianggap tidak sesuai dengan norma dan ajaran-ajaran Islam.
Di tengah polemik ini, Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) berencana menggelar sebuah acara menarik yang dinamakan Festival Mubaligh Tingkat Nasional (Indonesian Dai’ Idol). Acara ini bertujuan untuk mencari dan merangkul kembali mubaligh-mubaligh muda Indonesia, agar tertarik untuk membangun umat muslim yang agamis dan pancasilais.
Menurut Rahmat Rizal selaku Ketua Panitia Festival Mubaligh Tingkat Nasional, pemilihan nama acara ini memang sengaja dikait-kaitkan dengan hal-hal yang tengah digandrungi anak-anak muda, khususnya para generasi millennials.
“Dari segi packaging kita juga ingin menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ibaratnya kalu kopi hitam dihargai Rp3 ribu, tapi kalau namanya sudah black coffee bisa jadi Rp30 ribu,” tutur Rahmat Rizal, dalam konferensi pers Festival Mubaligh Tingkat Nasional di Aula Masjid Sunda Kelapa, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, bahwa festival atau ajang Indonesian Da’I Idol ini bukan persoalan kejuaran saja, tetapi bagaimana mengajak generasi muda untuk ikut mengkaji dan mensyiarkan nilai-nilai agama Islam.
“Saya melihat belakangan ini pemuda sudah mulai apatis dengan agama dan ajaran-ajaran Islam. Sementara di tengah carut marut yang tengah melanda negara ini, kita memerlukan mubaligh-mubaligh muda. Mereka nantinya bisa menjadi sebuah syiar untuk menyentuh hati masyarakat Indonesia, mengingat trennya belakangan ini seputar politik melulu,” tukasnya.
Selain itu, Indonesia juga dianggap telah kehilah roh mubaligh atau para ulama-ulama besar. Sehingga festival ini juga diharapkan dapat menghasil mubaligh-mubaligh berkualitas dari seluruh pesantren yang ada di seluruh Nusantara.
Pesertanya sendiri akan disaring dari 34 Provinsi di Indonesia dan diikuti oleh 514 Kabupaten/Kota. Setiap kabupaten akan dibagi lagi menjadi 11 sektor untuk memudahkan para juri, sebelum para finalis diboyong ke Ibu Kota Jakarta untuk tampil dalam babak penyelisihan lebih lanjut yang rencananya akan ditayangkan di stasiun televisi swasta. Puncak Festival Mubaligh Tingkat Nasional (Indonesian Da’I Idol) ini rencananya akan diselenggarakan setelah Hari Raya Idul Fitri. (Wan)
Sumber: Okezone.com
