Riauaktual.com - Kampanye dialogis pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Riau, Syamsuar-Edy Natar Nasution bersama tim di Kayu Manis Resto Jalan Dwikora pada Selasa (8/5/2018) dihadiri komunitas etnis dan lintas agama.
Dipemaparannya Syamsuar mengatakan, dari kacamata yang positif, keragaman memberi dampak baik bagi berkembangnya kearifan lokal, karena mengedepankan nilai-nilai luhur budaya, sopan santun, toleransi dan tenggang rasa.
Syamsuar juga menjelaskan, kemerosotan pemahaman tentang nilai-nilai luhur yang terdapat dalam cita-cita pendahulu bangsa, kiranya membutuhkan kepedulian semua elemen, namun lebih daripada itu terdapat langkah awal yang harus dilakukan.
"Keberagamaan ini harusnya menjadi alat pemersatu, ini yang harus kita pahami. Di Kabupaten Siak dimana saya menjadi Bupati berbagai etnis dan agama hidup dalam kerukunan, dan Insyaallah itu akan terus ada. Dan cara mempersatukan ini semua tidak boleh adanya diskriminasi," tuturnya.
Disamping itu Syamsuar juga menyebut pelestarian adat budaya juga harus terus diadakan berkelanjutan agar tak punah.
"Dengan multi etnis, ada banyak juga adat dan budaya yang ada di Riau. Itu perlu dilestarikan,” kata Syamsuar sekaligus menjawab pertanyaan salah satu tokoh yang mempertanyakan komitmen Syamsuar terhadap budaya.
Untuk diketahui Syamsuar pada kesempatan ini didampingi Ketua Harian Koalisi Riau Bersatu, Tengku Zulmizan Assegaf, Ketua Relawan Bersinar Kota Pekanbaru Ade Hartati.
Sementara perwakilan komunitas etnis yang hadir di antaranya, dari Sulawesi Utara, Tionghoa dari PSMTI, Nias, Batak, dan Jawa
Perwakilan komunitas agama, ada dari Badan Kerjasama Gereja Riau, dan Dewan Gereja Santa Maria. (DWI)
