Riauaktual.com - Pria inisial RH (21) diduga simpatisan ISIS yang diamankan atas kasus pembunuhan, saat ini masih diamankan Polresta Pekanbaru.
''Pria diduga ISIS yang diamankan atas kasus pembunuhan masih di proses di Polresta,'' sebut Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto SIK, Rabu (4/7) siang.
Sunarto menyebutkan, sebab RH masih ditangani Satuan Reserse Polresta Pekanbaru. Karena yang bersangkutan masih dalam proses penanganan pidananya.
''Karena kasus awalnya pembunuhan, maka perkara yang dikedepankan adalah kasus pidananya,'' jelas Sunarto.
Selanjutnya, setelah proses penanganan pidana selesai dilakukan. Kemudian RH baru akan ditangani oleh Densus 88 Anti teror. Terkait temuan atribut ISIS, untuk dapat ditindaklanjuti.
''Kalau untuk permasalahan dugaan RH terkait jaringan ISIS, perkembangannya adalah domain dari Densus 88,'' sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, RH diamankan karena melakukan pembunuhan, tanggal 25 Mei 2018 lalu. Pria berambut gondrong ini diamankan Tim Opsnal Polresta Pekanbaru di kediamannya, di Komplek Perumahan yang berada di Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampan.
Penangkapan RH berawal dari dugaan pembunuhan yang dilakukannya terhadap korbannya Ahmad Syahwan.
''Saat diamankan, ternyata, ia diduga terindikasi partisipan jaringan Islamic State in Iraq and Syria (ISIS),'' kata Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang MH.
Kapolda mengungkapkan, kasus ini masih dalam pengembangan. Mantan Kapolda Sulawesi Barat itu mengatakan, ia sudah perintahkan Kaporesta Pekanbaru untuk koordinasi dengan pihak Densus 88.
''Temuan ini sudah dikoordinasikan dengan Densus 88,'' tegas Nandang.
Kapolda memaparkan, dari lokasi rumah RH petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti antara lain empat helai bendera ISIS, dua bilah kampak, satu celurit, tiga keping cakram padat, yang disita.
''Untuk tmuan itu, kita belum bisa langsung menuduh atau memvonis sesuatu, sebelum didukung data-data yang sangat akurat,'' tegas Kapolda.
Untuk pengembangannya, Kapolda mengatakan, penanganannya semuanya diserahkan kepada Kapolresta Pekanbaru untuk mendalami kasus tersangka ini dengan berkordinasi dengan Detasemen Teroris 88. Untuk mencari tahu, apakah mereka memiliki jaringan ke ISIS.
''Nantik kalau ada keterkaitannya dengan hubungan yang lain. Masih didalami. Tetap kordinasi dengan Densus 88,'' tutur Kapolda.
Kapolda mengatakan, proses penangkapan tersangka ini, Polresta Pekanbaru bekerjasama dengan aparat Brimobda Polda Riau dan Polresta Pekanbaru.
''Karena adanya dugaan keterkaitan dengan partisipan ISIS, penangkapan tadi malam dibantu Brimob untuk mensterilkan lokasi supaya jangan sampai membahayakan keselamatan manusia dan lainnya,'' pangkas Kapolda.
Dalam proses penangkapan, dua orang diamankan dari rumah tersebut, yakni ada 2 orang masing-masing berinisial RH dan RF. (HA)
