Riauaktual.com - Mantan Presiden Inter Milan, Erick Thohir akhirnya menerima tawaran menjadi ketua tim kampanye nasional (TKN), pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) mengingatkan konsekuensinya.
Latar belakang Erick sebagai pengusaha punya konsekuensi yang tidak kecil. Dengan menerima tawaran sebagai ketua timses, dia menjadi seorang Politically Exposed Person (PEP) di dunia perbankan internasional.
"Siapapun yang pernah menjadi PEP tahu betul, betapa tidak nyamannya status tersebut. Gerak kita sebagai seorang profesional menjadi lebih terbatas," kata anggota Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo seperti dikutip dari Detikcom, Sabtu (8/9/2018).
Soal keputusan Erick yang memilih berseberangan dengan sahabatnya, Sandiaga Uno, Dradjad mengatakan hal itu bukan masalah.
"Memang jadi agak unik karena Erick dan Sandi itu sahabat sejak lama. Tapi politik itu hanya persaingan biasa. Seperti Federer vs Nadal atau Serena vs Venus. Bukan musuh. Kita yang di parpol sudah biasa memisahkan antara persaingan politik dengan persahabatan pribadi," jelasnya.
