Workshop PAS, RBOS, BOS dan BSM SMK Swasta se Pekanbaru Oleh K3S SMK Swasta

Workshop PAS, RBOS, BOS dan BSM SMK Swasta se Pekanbaru Oleh K3S SMK Swasta
Workshop PAS, RBOS, BOS dan BSM SMK Swasta se Pekanbaru Oleh K3S SMK Swasta. FOTO: ade

PEKANBARU, RiauAktual.com - Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMK Swasta Kota Pekanbaru menyelenggarakan Workshop Program Aplikasi Sekolah (PAS), RBOS, BOS dan BSM SMK Swasta se Pekanbaru, kegiatan ini diadakan dua hari (tanggal 30-31 Oktober 2013) di hotel New Holliwod Jalan Kuantan Raya.

Workshop ini dihadiri oleh Kadisdik Kota Pekanbaru yang diwakilkan Kabid Disdik Pekanbaru SMK/SMA Abdul Jamal, Kasi Sapras Disdik, ketua K3S SMK Swasta M Faisal SPd, para kepala sekolah, bendahara dan operator SMK Swasta Pekanbaru.

Ada 35 dari 38 SMK Swasta Pekanbaru ditambah 2 SMK swasta luar daerah yang jumlah peserta 120 orang (kepala sekolah, bendahara dan operator) SMK Swasta, sedangkan untuk instruktur didatangkan dari Direktorat Kemendikbud Jakarta.

Demikian disampaikan Sekretaris K3S SMK Swasta Drs Shofrudin. Menurut Shofrudin, Workshop kali ini dibagi dalam dua materi, materi pertama untuk operator sekolah tentang pembahasan PAS yang dulunya Dapodik, karena pada tahun 2014 Pemerintah atau Direktorat bila ingin memberikan bantuan harus melihat Dapodik/PAS itu sendiri, kemudian pemberian nomor ujian peserta UN harus berdasarkan Dapodik.

"Makanya sangat penting sekali diberikan pemahaman kepada operator tentang pengerjaan, peangkuratan data PAS SMK Swasta Kota Pekanbaru, lalu tindak lanjut setelah data PAS itu terisi pemerintah secara nasional memberikan dana RBOS, BOS dan BSM, sedangkan bagi SMK ini merupakan kali pertama sistem pelaporannya," kata Shofrudin kepada RiauAktual.com, Rabu (30/10/2013).

Materi kedua untuk kepala sekolah dan bendahara untuk memahami prosedur dan pelaporan daripada RBOS, BOS dan BSM itu sendiri.

"Jadi, kita menginginkan setelah adanya workshop ini nantinya baik kepala sekolah, operator dan bendahara jadi satu persepsi dalam satu kesatuan, sehingga nanti apapun yang akan terjadi pemberian oleh pemerintah dalam bentuk apapun bantuannya itu adalah menyatu tidak lah ada bermasalah di sekolah," tutur Shofrudin.

Adapun tujuan dari kegiatan ini menurut Ketua K3S M Faisal SPd, karena ini pertama dananya diluncurkan untuk SMK jadi agar menghindari kesalahan dalam teknis penggunaan dan agar tidak salah dalam membuat laporan pertanggung jawaban, maka dilaksanakanlah workshop ini.

"Kemudian juga merupakan tahap awal, tahap pertama RBOS itu dicairkan sementara kita sedang menyusun laporan pertanggung jawaban RBOS, BOS dan BSM. Mudah-mudahan seluruh SMK khususnya SMK swasta sudah menjalankan prosedur sebagaimana mestinya dan sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan," kata Faisal.

Untuk peserta dari luar daerah sangat menyambut baik dengan kegiatan ini, terbukti dengan hadirnya peserta dari luar kota ikut menghadiri.

"Harapan kita K3S tentang kegiatan ini akan terus berlanjut, setelah workshop pertama akan kita evaluasi hingga nanti akan ada workshop kedua," tutur Faisal. (ade)

Berita Lainnya

index