Kunjungan Studi SMK Bina Profesi ke Kantor Pelayanan Pajak Tampan Pekanbaru

PEKANBARU, RiauAktual.com - Program kurikulum di SMK Bina Profesi (BP) Pekanbaru, salah satunya adalah pengaplikasian mata pelajaran di sekolah dengan dunia usaha. Khususnya yang berhubungan dengan mata pelajaran yang dipelajari peserta didik, hal ini disampaikan oleh Kepala SMK BP Pekanbaru Yuyun Sri Yuningsih SPd, Jumat (7/11/2013).

Yuyun menjelaskan bahwa peserta didiknya telah melakukan kunjungan studi, Kamis kemarin, ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tampan Pekanbaru. Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua yang dilakukan oleh SMK BP Pekanbaru, dan ini juga merupakan agenda tahunan untuk peserta didik program keahlian akutansi, dalam mata pelajaran produktif yaitu menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT).

"Tujuan dari kunjungan studi ini adalah memberikan pengetahuan kepada peserta didik bahwa apa yang mereka pelajari dari buku paket yang ada di sekolah, akan lebih dimengerti lagi apabila mendapatkan penjelasan langsung dari Dirjen Pajak dh KPP Pratama Tampan Pekanbaru," ujar Yuyun.

Ini juga sekaligus moment untuk memberikan sosialisasi perpajakan kepada peserta didik, yang nantinya akan bekerja setelah lulus dari SMK. Kunjungan studi peserta didik SMK BP diikuti oleh 22 siswa dan enam orang guru pembimbing, yaitu Marice SPd, Dona Gusmira SPd, Rides Sujatmiko SPd, Maria Magdalena, Rena Rastin dan Neri Afrianti.

Rombongan disambut hangat oleh Seksi Pengolahan Data Informasi Agus Bahtiar, Suhardiman dan Andri, dan dari kepala seksi pemeriksaan dan pengawasan Internal KPP Pratama Tampan Pekanbaru Anton.

Antusias dari peserta didik tampak terasa menambah kecerian kunjungan studi. Dimana banyak pertanyaan yang diajukan siswa mengenai hal perpajakan di Indonesia, dan kunjungan studi ini bukan merupakan kunjungan terakhir.

"Diharapkan tahun tahun mendatang akan lebih banyak kerjasama yang akan dilakukan oleh pihak sekolah, terutama dengan KPP Pratama Tampan Pekanbaru. Dalam hal peningkatan SDM tentang pemahaman perpajakan di Indonesia, baik terhadap peserta didik maupun pendidiknya (guru mata pelajaran)," harap Yuyun. (ade)