Riauaktual.com - Forum Muda Peduli Partai Golkar (FMPPG) Kabupaten Siak pertanyakan keabsahan gelar Sarjana Ekonomi Ketua DPD II Golkar Siak, Indra Gunawan.
Menurut ketua FMPPG Ismail, pada pencalonan Indra sebagai ketua DPD II Golkar Siak di Musda yang dihadiri langsung oleh Ketua DPD I Golkar Riau Syamsuar beberapa lalu, panitia pengarah atau Steering Committe (SC) tidak transparan kepada publik.
Ismail menilai, ada kejanggalan lantaran tidak ada keterbukaan dari SC soal data calon maupun ketua terpilih hasil Musda pada 20 Agustus, pekan lalu.
"Selama menjabat ketua dewan, gelar akademik Serjana Ekonomi (SE) selalu disematkan kepada yang bersangkutan. Namun, dari data yang kita peroleh, dua kali menjadi calon legislatif dari 2014-2019 dan 2019-2024, yang bersangkutan selalu melampirkan ijazah STM atau sederajat. Bagi saya secara pribadi, ini cukup mengherankan," kata Ismail ke Riauaktual.com.
Untuk itu kata Ismail, FMPPG Golkar Siak meminta SC agar terbuka. Pihaknya akan menunggu jawaban dari SC selama tiga hari. Jika tidak ada, FMPPG akan kembali melayang surat kedu
"Tujuan kita hanya untuk memastikan bahwa proses Musda kemarin sesuai dengan Juklak 04/DPP/GOLKAR/XII/2015 tentang penyelenggaraan musyawarah Partai Golkar di daerah. Surat permohonan keterbukaan informasi itu juga sudah kita layangkan Selasa kemarin (25/8)," kata Ketua FMPPG tersebut.
Dia menjelaskan, jika nanti surat kedua juga tidak diindahkan oleh SC maka FMPPG akan mengajukan surat ke Komisi Informasi (KI) Riau.
"Atas keberatan ketidakterbukaan kita terhadap SC pada Musda Golkar Siak, kemaren. Sebab, Sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, sebagai masyarakat dan kader Partai Golkar, kita berhak mengetahuinya," kata Ismail Alumni Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Provinsi Riau tersebut.
Dikatakan Ismail hal itu memang harus dibuka ke publik. Sebab, ketua terpilih hasil Musda kemarin (Indra Gunawan), juga sebagai pejabat legislatif (DPRD) di Kabupaten Siak saat ini.
"Maka dengan itu, sebagai kader Partai Golkar, saya dan puluhan teman lainnya mempertanyakan tentang itu kepada SC Musda, kemaren," terangnya.
Kata Ismail lagi, Jika sempat nanti ada kekeliruan tentang itu, tentu sangat membahayakan bagi semua produk-produk yang ditandatangani selama ini oleh Indra Gunawan.
"Saya percaya kawan-kawan panitia Musda kemarin, orang-orang yang berpendidikan dan pernah menimba ilmu di perguruan tinggi dan sangat bangga mendapatkan gelar akademik-nya. Maka itu, saya berharap, mereka mengindahkan yang kita minta tadi, agar gelar akademik yang kita peroleh selama ini tidak tercederai," ujarnya. (Baim)
