Riauaktual.com - Untuk mengatasi banjir yang menggenangi wilayah Kelurahan Meranti Pandak Kecamatan Rumbai Pesisir khususnya wilayah RW 02 dan RW 12, saat hujan turun, Rabu (24/9/2020) lalu, Dinas PUPR Provinsi Riau menurunkan alat berat Excavator Pc 50 untuk melakukan normalisasi parit di wilayah tersebut.
Pengerjaan pembersihan parit diwilayah RW 02 Kelurahan Meranti Pandak ini, merupakan permintaan masyarakat setempat yang menyampaikan bahwa pada musim hujan seperti saat ini wilayah tersebut selalu tergenang karena saluran air atau parit sudah tersumbat.
"Setelah mendapat laporan dari warga, kita diminta langsung turun untuk melakukan surpay. Setelah melihat kondisi yang ada, kita sangat prihatin, makanya kita langsung turunkan alat untuk melakukan pengerukan parit di daerah ini," ujar Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPT Wilayah 1 Dinas PUPR Provinsi Riau Hendri Afriandi.
Dijelaskan Hendri, pengerjaan penggalian parit yang silakukan saat ini adalah sepanjang 110 meter. Karena medan pengerjaan yang cukup sulit, maka perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut ke Dinas PUPR Kota Pekanbaru untuk pengerjaan srlanjutnya kedepan, karena daerah ini adalah wilayah kota.
"Untuk pengerjaan selanjutnya, perlu alat yang lebih besar karena medannya cukup sulit. Alat yang ada di kita, alat kecil, jadi tak bisa mengerjakan lokasi selanjutnya. Dinas PUPR Kota punya alat itu, nanti buat surat yg diketahui lurah dan camat untuk penggalian parit ini selanjutnya sampai ke Parit Belanda," ujarnya.
Sementara itu, Ketua LPM Meranti Pandak Agustian Usman mengucapkan terima kasih kepada Dinas PUPR Provinsi Riau yang sangat tanggap dengan keluhan warga.
"Kita akui normalusasi parit sudah dilakukan oleh Dinas PUPR Kota Pekanbaru melalui ketua RW dan Forum RT RW, seperti Normalisasi parit Belanda namun jika parit yang ada di wilayah RW 02 dan RW 12 tidak terhubung atau tidak tersambung dengan parit Belanda itu, maka wilayah kedua RW ini tetap akan tergenang selamanya," kata dia.
Untuk itu lanjutnya lagi, parit penghubung diwilayah RW 02 dan RW 12 ini perlu dibersihkan dan kalau perlu atau sebaiknya dibangun permanen atau disemenisasi agar parit yang sudah digali ini tidak runtuh dan tertutup kembali.
"Hanya saja saat ini yang bisa dikerjakan baru sekitar 110 meter dan belum sampai ke parit Belanda, karena alatnya kecil namun medannya cukup rumit. Kita takutnya nanti alat terbenam karena kondisi lokasinya rawa. Namun kedepan ini perlu dilanjutkan dengan memakai alat yang lebih besar," ujarnya.
Bak gayung bersambut, Kepala UPT Peralatan Dinas PUPR Provinsi Riau Rio, datang dan melihat kondisi pengerjaan dilapangan. Melihat kondisi medan yang ada, dia mengatakan untuk pengalian selanjutnya sampai ke parit Belanda memang diperlukan alat yang lebih besar. Karena ini adalah ranahnya Kota Pekanbaru, Ia menyarankan untuk membuat surat permohonan ke Dinas PUPR Kota Pekanbaru.
"Biar kita hubungi orang kota dulu," katanya. Tak lama kemudian setelah menghubungi pegawai Dinas PUPR Kota Pekanbaru ia mengatakan, "Langsung buat surat ke dinas PUPR Kota Pekanbaru. Suratnya harus ditanda tangani sampai ke camat. Lampirkan foto lokasi yang akan dikerjakan," jelasnya.
Mendengar hal itu, Ketua RW 02 Saparudin dan Ketua KSB Meranti Jaya Kelurahan Meranti Pandak Azwar S.Hum langsung menanggapi arahan tersebut dan berjanji akan segera membuat surat dan menyampaikannya ke Dinas PUPR Kota Pekanbaru.
"Siap pak, akan segera kami buat dan kirim surat tersebut ke Dinas PUPR Kota Pekanbaru," ujarnya. (Ar)
