Belum Maksimal, Pemko Pekanbaru Kembali Bakal Perluas PSBM

Belum Maksimal, Pemko Pekanbaru Kembali Bakal Perluas PSBM
Kepala DPP Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut (int)

Riauaktual.com - Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) yang diterapkan secara serentak di empat kecamatan berlangsung hampir satu pekan. Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru masih banyak menemukan pelanggaran protokol kesehatan oleh masyarakat pada wilayah tersebut.

Juru Bicara Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, bahwa sejak PSBM diterapkan pada Sabtu (3/10) kemarin, jumlah pelanggar yang terjaring tim yang melakukan razia mencapai 500 orang. 

Ingot juga menilai, sejak PSBM diterapkan sudah ada peningkatan kesadaran masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan, namun belum berjalan maksimal. 

"Memang ada peningkatan kesadaran dalam menjalankan protokol kesehatan, namun belum maksimal. Masih cukup banyak pelanggaran yang kita temui," kata Ingot, Rabu (7/10) kemarin. 

Ia menyebut, Satgas yang melakukan pengawasan dan penindakan masih ditemui pelanggar protokol kesehatan dan tidak tertib terhadap regulasi Peraturan Walikota (Perwako) nomor 160 tahun 2020 terkait pelaksanaan PSBM. 

"Seperti masih tidak pakai masker, masih kita temukan warga yang berkerumun, dan jam operasional pelaku yang melewati batas yang ditentukan dalam masa PSBM," terangnya. 

Ia tak menampik jika PSBM dapat diperluas ke wilayah lain. Bahkan jika tidak membuahkan hasil yang maksimal akan dilakukan PSBM lanjutan pada wilayah yang sama. 

Namun, keputusan itu menanti hasil evaluasi dari rapat forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru, terkait efektivitas PSBM yang telah berlangsung. 

"Kemungkinan diperluas dan di perpanjangan itu ada, tapi harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Kita evaluasi dua atau tiga hari jelang PSBM berakhir," jelasnya. 

Evaluasi yang dilakukan melihat dari fluktuasi kasus selama PSBM berlangsung. Ia menyebut, jika terlihat grafik penurunan kasus pihaknya masih tetap melakukan pembatasan, agar penurunan bisa dijaga. (Saf)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index