Riauaktual.com - Ada enam kelompok masyarakat yang diutamakan Pemerintah untuk menerima vaksin Covid-19.
Sampai saat ini, Pemerintah juga sudah melakukan uji vaksin tahap 3 produksi Sinovac Biotech di Bandung.
Tahap tersebut bekerjasama dengan provider vaksin di sejumlah negara.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Airlangga Hartarto memastikan seluruh vaksin yang didatangkan Pemerintah dijamin halal.
Demikian disampaikan Airlangga Hartarto dalam diskusi virtual bertema Update Vaksin, Protokol Kesehatan, Antisipasi Banjir di Musim Hujan yang diselenggarakan Media Center Satgas Covid-19 pada Senin (12/10).
“Terkait dengan halal sudah dibahas dengan MUI. Insyaallah karena untuk pandemi Covid, Insyaallah semuanya halal. Halalan thayyiban,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.
Pemerintah, sambungnya, sudah mengajukan pengadaan 271,3 juta vaksin dari berbagai pihak.
Semuanya di bawah kontrol Kementerian Kesehatan dan PT Bio Farma.
Nantinya, apabila vaksin Covid-19 tersebut sudah siap, maka akan didistribusikan ke sejumlah pihak.
Diharapkan, akhir 2020 ini, sekitar 30 juta vaksin Covid-19 sudah ada di Tanah Air.
Menteri Koordinator Perekonomian ini mengungkap, ada enam kelompok masyarakat penerima vaksin.
Pertama, adalah garda terdepan seperti paramedis, TNI, Polri, aparat hukum dan pelayanan publik.
Untuk kebutuhan kelompok ini, dibutuhkan setidaknya 3,5 juta vaksin.
Kedua, tokoh masyatakat, pemuka agama dan perangkat daerah yang mencapai 5 juta orang.
Ketiga, tokoh pendidikan, tenaga pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi yang angkanya mencapai 4,3 juta orang.
Keempat, aparatur negara di pemerintah pusat, pemerintah daerah dan legislatif sebanyak 2,3 juta vaksin.
Kelima, penerima bantuan pembayaran iuran BPJS yang mencapai 96 juta orang.
Keenam, yakani masyarakat berusia 19-59 tahun yang diperkirakan angkanya mencapai 58 juta jiwa.
“Sehingga total (vaksin Covid sebanyak) 160 juta,” jelas dia.
Kendati demikian, Airlangga menyatakan, sejatinya Indonesia membutuhkan sekitar 320 juta vaksin Covid-19.
Untuk kebutuhan itu, pemerintah sedang membuat semacam MoU ataupun ikatan dengan sejumlah perusahaan vaksin, selain melakukan upaya produksi di dalam negeri.
“Jadi ada dua langkah. Yaitu diberikan pemerintah dan vaksin mandiri. Semua dikontrol di Kementerian Kesehatan dan PT Bio Farma,” terangnya.
Untuk proses vaksinasi ini, diakui Ketua Umum Partai Golkar ini tidak bisa dilakukan sekaligus, melainkan melalui tahapan-tahapan.
Ia mencontohkan, jika dalam satu hari dilakukan 1 juta penyuntikan per satu hari, maka minimal 2 juta masyarakat Indonesia menerima vaksinasi.
“Kami melibatkan 11 ribu puskesmas, berarti satu puskesmas 100 kali suntikan,” papar dia.
Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan masyarakat untuk terus disiplin terhadap protokol kesehatan Corona.
Memakai masker, menjaga jarak serta kerumunan, dan serta mencuci tangan, menjadi upaya dalam pencegahan Covid-19.
“Serta kita beribadah sesuai degan agama masing-masing agar kita diberikan perlindungan Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT,” tuturnya.
Untuk meningkatkan imunitas tubuh, Doni menyarankan agar istirahat dengan cukup dan olahraga teratur.
“Tidak boleh panik, hati harus gembira, dan memakan makanan yang bergizi, serta minum vitamin,” tandas Doni.
