Riauaktual.com -  Kementerian Hukum dan HAM Riau kembali gencar kejar potensi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).

Dengan menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kanwil Kemenkumham Riau menggelar promosi dan diseminasi KIK.

Kegiatan kali dipimpin langsung Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Riau, Pujo Harinto. Serta turut mendampingi Kadiv Yankumham, Siti Cholistyaning dan jajaran lainnya.

Dipilihnya Kabupaten Kuantan Singingi, lantaran Kemenkumham Riau menilai, banyak potensi KIK dari daerah yang terkenal dengan pacu jalur itu, belum terinventarisasi dan tercatat dengan baik.

Contohnya ekspresi budaya tradisional seperti Randai yg sudah menjadi warisan budaya tak benda, selain itu juga terdapat ekspresi budaya tradisional seperti Tari Manyakok, Tari Turun Mandi, Tari Podang Perisai dan lainnya.

Pujo Harinto dalam sambutannya menyebut pentingnya Kekayaan Intelektual Komunal untuk di inventarisasi dan dicatatkan sehingga Kekayaan Intelektual Komunal yang merupakan bagian dari aset daerah dapat terlindungi, begitu juga Kekayaan Intelektual Personal diperlukan pendaftaran sebagai langkah terwujudnya perlindungan Hukum bagi pelaku usaha terhadap produk yg dihasilkannya. 

"Tidak ada perlindungan hukum tanpa pencatatan/pendaftaran," tegasnya, Sabtu (20/3/2021). 

Kegiatan promosi dan diseminasi ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kuantan Singingi, Mursini. Hadir pula sejumlah kepala dinas.

"Promosi dan Diseminasi ini merupakan sarana yg sangat bermanfaat bagi perlindungan kebudayaan yang ada di Kuansing," papar Mursini.

Ia juga merasa bangga karena Kuansing dipilih oleh Kumham Riau sebagai salah satu tempat diselenggarakannya Promosi dan Diseminasi KIK.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber yang telah ditunjuk. Kegiatan ini dikuti oleh 50 orang peserta yang berasal dari Disbudpar, Disperindag, dan pelaku ekonomi kreatif.