Ditolak Kemenkumham, Pengamat Minta Moeldoko Hati-hati, Kalau Tidak Bisa Hancur

Ditolak Kemenkumham, Pengamat Minta Moeldoko Hati-hati, Kalau Tidak Bisa Hancur
Moeldoko menghadiri KLB Demokrat di Sumut (ist)

Riauaktual.com - Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Jakarta Saiful Anam mengatakan, Moeldoko harus hati-hati karena karir politiknya bisa hancur sirna dan bahkan terhenti.

Hal ini disampaikan Saiful Anam usai Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin atau Kemenkumham menolak hasil KLB Sumut atau Partai Demokrat kubu Moeldoko .

Menurut Saiful, KSP Moeldoko dinilai harus siap menjadi gelandangan politik setelah Kemenkumham menolak Partai Demokrat versi KLB Sumut yang mendaulat Moeldoko sebagai ketum.

“Pasca KLB ditolak oleh Kemenkumham, maka mata publik tertuju bahwa benar bahwa upaya-upaya yang dilakukannya adalah menyimpang dan tidak sesuai dengan hukum dan etika, meskipun masih ada upaya hukum di pengadilan,” ujar Saiful, Minggu (4/4) kemarin dikutip dari Pojoksatu.id.

Menurutnya, sangat sulit rasanya untuk memutarbalikkan memori publik tentang Moeldoko.

Bahwa dalam benak atau hati publik, semakin yakin bahwa yang telah dilakukan Moeldoko adalah tidak sesuai dengan hukum pascaditolaknya KLB Sumut oleh Kemenkumham.

“Selain itu, desas-desus pencopotannya dari kursi KSP juga semakin kencang, kabarnya akan digantikan oleh Ali Mochtar Ngabalin yang merupakan sahabat karibnya,” katanya.

“Tentu apabila hal tersebut benar adanya, maka sirna sudah karir politik Moeldoko,” jelas Saiful.

Moeldoko akan menjadi gelandangan politik jika upaya hukum di pengadilan yang ditempuh kelompoknya juga ditolak.

“Ia harus siap-siap menjadi gelandangan politik apabila upaya hukum juga ditolak oleh pengadilan. Pilihannya hanya 2, undur diri dari politik atau pindah ke planet lain maupun kewarganegaraan,” pungkas Saiful.

Berita Lainnya

index