Riauaktual.com - Prabowo Subianto mengaku siap maju di Pilpres 2024. Prabowo juga menyanjung Presiden Jokowi sebagai orang baik hati, dulu keduanya rival di Pilpres 2019 dan 2014.

“Loh kalau untuk mengabdi dan diberi kesempatan dan diberi kepercayaan kenapa tidak? Tapi faktor nya kan banyak, faktor dukungan, macem-macem ya. Lu tau aja Indonesia ini,” kata Prabowo dalam podcast Deddy Corbuzier, Minggu (13/6/2021).

Namun ia menyebut ada berbagai faktor sebelum mencalonkan diri. Meski telah ada sejumlah dukungan dari masyarakat dan partai politik tapi juga harus memiliki berbagai dukungan dari beberapa pihak.

“Ya gak bisa, kita kan nggak bisa maju sendiri, harus ada teman. Harus ada dukungan kiri kanan dan sebagainya. It’s not that easy, kita realitis lah,” ujarnya.

Meski begitu, ia kembali memastikan mau maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

“Saya kira semua orang yang cinta tanah air kalau diberi kesempatan untuk mengabdi ya pasti mau dong,” ujarnya.

Prabowo pun mengamini doa Dedy Corbuzier yang mendoakannya menjadi presiden.

“Aamiin. Wah ini wah boleh juga nih,” kata Prabowo saat menjawab Deddy tentang siapa tahu jadi Presiden.

Prabowo menyampaikan berapa hal yang dia akan ubah jika terpilih menjadi Presiden.

Prabowo mengaku sebetulnya yang dilakukan Presiden Jokowi sudah baik saat ini, namun ada pihak yang bekerja tidak sesuai seperti yang diharapkan.

“Tapi saya lihat, saya orangnya rasional dan objektif, ya saya kira we are on the right track. tinggal di implementasi,” jelasnya.

“Karena begini saya ini apa tuh. Bukan saya ngolor, tapi saya lihat Pak Jokowi kan saya sudah ikut hampir 2 tahun. Kehendaknya jelas pro rakyat, tapi memang birokrasi Indonesia ini sulit luar biasa ini,” katanya.

“Dan ya Pak Jokowi ini baik hatinya, hatinya baik, karena saya lihat ada beberapa pejabat yang kadang-kadang di depan iya ya iya gitu ya, di belakang di lambat-lambatin,” kata Prabowo.

Prabowo menyebut ada beberapa pejabat yang sengaja melambat-lambatkan pekerjaannya dengan berbagai alasan, meskipun instruksi pemimpin sudah jelas.

Prabowo meminta mencontoh China dalam hal melaksanakan pekerjaannya secara cepat, tetapi bukan berarti mengikuti ideologi komunisnya, melainkan cara cepatnya mengentaskan kemiskinan.

“Kalau kita lihat di Tiongkok habis pandemi bisa pulih berapa persen dia bisa pulihkan, bisa beberapa persen pertumbuhan,” katanya.

“Yang dilakukan RRT itu dia bisa lakukan dalam waktu 40 tahun kemiskinan kenapa? Cepat, loyal, patuh, ada yang bilang itu negara otoriter, sekarang kemiskinan hilang,” jelasnya.

“Pertumbuhan ada, RRT bangkit, nyalip Amerika gitu. So kita harus lihat dong contoh yang berhasil,” katanya.

“Bukan kita bilang bahwa kebetulan yang di sana yang berkuasa partai komunis, di sana cocok, mungkin di Indonesia gak cocok, kita nggak ambil itunya, ideologi kita tidak ambil, kita ambil yang baik. Kita ambil yang baik dari mana saja,” ujarnya.

Meski begitu Prabowo minta publik menegurnya jika ada janjinya yang tidak ditepati jika terpilih.

“Ya nggak usah dimaki lah, ditegur saja. Lu gimana sih. Memang gua tukang maki-maki,” kata Prabowo.

Sumber: Pojoksatu.id