Current Date: Selasa, 09 Desember 2025

Prabowo Ingin Pilpres 2024 Diikuti 2 Paslon, Pengamat : Itu Sangat Berbahaya

Prabowo Ingin Pilpres 2024 Diikuti 2 Paslon, Pengamat : Itu Sangat Berbahaya
Prabowo Subianto di acara podcast Deddy Corbuzier

Riauaktual.com - Ketum Gerindra Prabowo Subianto menginginkan Pilpres 2024 mendatang diikuti 2 paslon capres-cawapres saja. Menurut pengamat, hal ini dinilai sangat berbahaya.

Pasalnya akan mengencangkan polarisasi di tengah-tengah masyarakat atau berpotensi memecah belah umat

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin dikutip dari Pojoksatu.id di Jakarta, Senin (14/6/2021).

“Dua paslon itu bukan wacana bagus, sangat berbahaya, polarisasi di tengah masyarakat akan samakin terasa,” kata Ujang.

Dosen Universitas Al-Azhar itu menyebutkan ide dan gagasan yang bagus itu jika Pilpres 2024 diikuti lebih dari dua Paslon.

“3 atau 4 paslon itu yang bagus. Masa iya, 267 juta penduduk Indonesia, paslonnya hanya 2, kan tidak bagus,” ujarnnya.

Menurut Ujang, Pilpres 2024 harus berbeda dengan Pilpres 2019 yang diikuti dua Paslon, yaitu Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandi.

Sebab, masih banyak putra-putir bangsa yang berpotensi untuk dijadikan Presiden Indonesia. Begitu juga dengan ambang batas Presiden, seharusnya dititurunkan dari batas maksimal.

“Seolah-olah tak ada anak bangsa lain yang bagus. Pilpres 2024 mesti membuka ruang bagi sebanyak banyaknya anak bangsa untuk bisa maju capres,” jelasnya.

“Karena PT nya 20%, yang ideal ya 3 atau 4 paslon,” tandas Ujang.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, menyampaikan pandangannya soal skenario Pilpres 2024.

Prabowo Subianto setuju agar hanya ada dua capres-cawapres yang bertarung.

Hal itu disampaikan dalam Podcast Deddy Corbuzier, yang ditayangkan Minggu (13/6).

“Saya okelah (dua paslon), bener enggak? bagaimana, enggak ada masalah, bagimana kondisi dan sistem pada saat itu, enggak ada masalah,” ujarnya.

“Di ujung kan nanti juga berdua kan? Lebih efisien sih kalau dua pasang,” lanjut Prabowo.

Soal kekhawatiran masyarakat akan terbelah seperti di Pilpres 2019 saat head to head Jokowi vs Prabowo, menurutnya itu adalah pilihan.

Toh, Pilpres dengan banyak calon berpotensi dua putaran jika tak memenuhi suara 50 persen + 1.

“Ya kan semua ujungnya harus ada pilihan. Kalau start dengan 3 calon atau berapa, endingnya juga dua,”

“Tapi kan prosesnya belum tentu pasangan yang satu itu bisa langsung dapat mayoritas 50% + 1, belum tentu,” kata Prabowo. 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index