Riauaktual.com - Kembali ke MotoGP, pembalap gaek Andrea Dovizioso memasang target tinggi. Dia ingin meraih gelar juara dunia di musim 2022.
Dovi–sapaan Andrea Dovizioso, cukup percaya diri, meski di beberapa balapan mengecewakan bersama Yamaha.
Dovi balik lagi ke MotoGP untuk mewujudkan sesuatu yang belum bisa diraihnya, yakni menjadi juara dunia.
Bergabung dengan Yamaha di paruh akhir musim 2021, dia memang tidak memasang target tinggi. Obyektifnya adalah aklimatisasi dengan M1 yang karakternya berbeda dengan Ducati Desmosedici yang dikendarainya sejak 2013.
Namun, tahun depan Dovizioso tentunya ingin bersaing di baris depan. “Saya tidak bisa berbicara tentang persaingan gelar ketika belum mencapai hasil yang memungkinkan saya untuk berada di depan. Saya tidak dalam situasi berbicara tentang detail tertentu,” ujar Dovi.
Bagaimana pun, pembalap Italia itu adalah mantan andalan Ducati, yang telah membantu Desmosedici kembali menjadi prototipe kuat, dengan hasil yang terus meningkat seiring dengan kemajuan motornya.
Setelah dua kali naik podium pada 2014, kemudian lima kali di musim berikutnya dan satu dalam MotoGP 2016, Dovi memasuki periode keemasannya dengan pabrikan Borgo Panigale mulai 2017.
Selama tiga musim, 2017-2019, Dovi bertarung sengit melawan Marc Marquez. Sayang, pembalap Repsol Honda dan RC213V itu terlalu kuat untuknya. Dovi selalu kalah menghadapi The Baby Alien.
Musim 2020 yang lebih rumit membuatnya turun ke urutan keempat dengan hanya satu kemenangan dan di atas semuanya kerja sama dengan Ducati pun berakhir.
Ini memicunya untuk mengambil jeda. Kepergian Dovi dari paddock MotoGP di usia 34 tahun menunjukkan tekad kuat untuk tak mau balapan tanpa kemenangan, sampai menolak tawaran yang menurutnya tidak bisa mewujudkan ambisinya.
Hal tersebut sangat berisiko karena pilihannya untuk cuti bisa berubah menjadi pensiun permanen. Tetapi konflik Yamaha dengan Maverick Vinales mengubah segalanya. Dovi bisa come back lebih cepat. [
