Harga Daging Sapi Ikut Naik Nyusul Migor Dan Kedelai

Harga Daging Sapi Ikut Naik Nyusul Migor Dan Kedelai
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. (Foto: Dok. MPR RI)

Riauaktual.com - Belum reda masalah kenaikan harga kedelai impor, kini harga daging sapi ikut berulah. Harga protein hewani ini semula Rp 120 ribu/kg, kini naik menjadi Rp 165/kg ribu.

Wakil Ketua MPR Syarief Hasan menyesalkan kenaikan harga daging sapi yang sangat memberatkan pedagang pasar dan juga konsumen. Hal ini tentu menyisakan banyak tanda tanya terkait keseriusan Pemerintah dalam memitigasi melonjaknya harga bahan pokok.

“Ini sangat disesalkan dan sangatlah mengherankan. Banyak komoditas pokok naik di waktu yang nyaris bersamaan. Minyak goreng, kedelai dan sekarang daging,” keluh Syarief dalam keterangannya sebagaimana dilansir dari RM.id, kemarin.

Pemerintah, kata politikus Demokrat ini, tidak seharusnya mencari alasan dan menyalahkan keadaan. Ini adalah tanggung jawab negara untuk memastikan kebutuhan rakyat terjamin.

“Saya telah berulang kali mengingatkan Pemerintah agar merencanakan pasokan dan ketersediaan pangan rakyat ini dengan baik,” ucap mantan Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.

Anggota Komisi I DPR ini mengingatkan, belum ada momentum hari besar keagamaan yang membuat pasokan bahan pangan meningkat, sehingga mengerek harga. Artinya, jika pada saat ini harga-harga telah meroket, tentu akan semakin tidak terjangkau pada saat momentum Lebaran nanti.

“Jika sudah begitu, Pemerintah ngapain saja? Jika tidak bisa melakukan stabilisasi harga, Pemerintah sudah sebaiknya mengevaluasi diri,” kecam anggota DPR dari dapil Jawa Barat III ini.

Syarief menyebut, kejadian naiknya harga-harga ini bukan satu komoditas saja. Bisa saja masyarakat mendengar apa lagi yang naik besok. Hal ini bukan persoalan sepele yang bisa diselesaikan dengan operasi pasar.

Kata dia, operasi pasar hanyalah kebijakan darurat, dan masalah ini sangat mendasar. Hal ini bisa jadi bukti bahwa Pemerintah tidak mampu menjamin stabilitas dan pasokan bahan pokok terjamin.

“Kalau memang masalahnya ini mendasar dan struktural, maka pemerintah harusnya menyelesaikan ini dari akarnya,” imbau dia.

Jika memang Pemerintah serius dengan kemandirian pangan, seharusnya tidak ada kejadian kenaikan harga-harga bahan pokok ini. Seperti kasus minyak goreng yang bahan bakunya dari kelapa sawit yang berasal dari alam Indonesia yang sangat kaya ini.

Seharusnya, kata dia, tidak ada alasan akan terjadinya kelangkaan. Kecuali memang Pemerintah diam saja, tidak peduli, menutup mata, dan tidak pernah serius untuk kemandirian pangan.

“Kalau sudah begitu, maka rakyatlah yang kembali menjadi korban,” tutup Syarief. 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index