PEKANBARU (RA)- Tingginya pertumbuhan investasi di Kota Pekanbaru tampaknya belum diikuti dengan naiknya pendapatan. Hal ini menjadi sorotan tajam bagi Walikota Pekanbaru, Firdaus MT saat melakukan rapat evaluasi pendapatan daerah, Senin (14/6) diaula kantor Walikota.
Menurut Firdaus MT, sampai akhir Mei lalu realisasi pendapatan baru bisa diberi nilai lumayan. Artinya belum sepenuhnya bisa menggambarkan tingginya investasi di Pekanbaru. Semestinya tinggi nilai investasi harus juga diikuti dengan naiknya pendapatan.
"Ditahun 2013 lalu total investasi di Pekanbaru sudah mencapai 10 Triliun yang bersumber dari investasi yang ditanamkan pihak swasta baik dari dalam negeri atau juga luar negeri.
Tahun 2013 ada Disamping juga ada tambahan dari APBD. Ditahun 2014 naik menjadi 20 T,"papar Walikota.
Lebih jauh dikatakan Firdaus, dengan masih rendahnya pertambahan pendapatan dari semua sektor, pimpinan SKPD terkait diingatkan Walikota untuk lebih kreatif, inovatif dan bergerak cepat dalam menggali sumber pendapatan yang menjadi kewenangannnya. Supaya pertumbuhan investasi dengan pendapatan bisa seimbang.
"Menurut data Bank Indonesia, peredaran uang pertama tertinggi diluar pulau Jawa berada di Pekanbaru atau nomor 5 seluruh Indonesia. Makanya kita punya potensi untuk meningkatkan pendapatan," pungkasnya.
