Riauaktual.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengganti nama koalisi parpol pendukungnya menjadi Koalisi Indonesia Maju. Menanggapi perubahan nama tersebut, PDIP santai saja, nggak sensi.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partainya menghargai perubahan nama koalisi Prabowo tersebut. Kata dia, hak Prabowo untuk mengubah nama koalisinya. “Kami menghormati,” kata Djarot, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menduga, perubahan nama itu lantaran Prabowo merasa dekat dengan Jokowi. Kata Djarot, Jokowi memang dekat dengan semua menterinya. Namun, ia juga mengingatkan, Jokowi juga memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Semuanya sangat dekat, seperti satu keluarga besar. Jadi begitulah pemimpin yang bisa dekat dengan siapa pun juga,” katanya sebagaimana dilansir dari RM.id.
Meski tak mempersoalkan, Djarot memberikan catatan terkait nama Koalisi Indonesia Maju yang sama dengan nama kabinet Presiden Jokowi. Kata dia, koalisi Prabowo tak ada kaitannya dengan restu dari Jokowi.
“Pak Jokowi sudah sampaikan bahwa beliau itu bukan ketua umum partai. Jadi, beliau sebagai Presiden Republik Indonesia. Sehingga tidak mengintervensi atau ikut campur tangan terhadap kedaulatan masing-masing partai politik,” paparnya.
Senada disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah. Kata dia, siapapun boleh saja menggunakan slogan Indonesia Maju. Termasuk oleh pendukung Prabowo. “Kalau sekarang ada Koalisi Indonesia Maju, ya mari kita berlomba-lomba untuk Indonesia agar lebih maju lagi,” ujar Ketua Banggar DPR ini, di kompleks Parlemen Jakarta, kemarin.
Said mengingatkan, slogan Indonesia Maju sebenarnya sudah lebih dulu digunakan Capres PDIP, Ganjar Pranowo. Berbagai baliho dan poster bergambar Ganjar selalu dibarengi dengan jargon Indonesia Maju. Misalnya, Gerak Cepat Indonesia Maju Bersama Ganjar Pranowo, atau Bersama Ganjar Pranowo Bergerak Cepat Indonesia Maju. “Itu tagline kami sudah sejak awal Agustus,” ungkap Said.
Sebelumnya, Prabowo mengganti nama koalisi parpol pendukungnya menjadi Koalisi Indonesia Maju. Pergantian nama tersebut diucapkan Prabowo saat pidato di acara HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN), di Jakarta, Senin (28/8) malam.
Prabowo mengatakan, nama tersebut sudah disepakati oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra. Prabowo juga mengatakan, perubahan nama tersebut sudah diamini oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Eks Danjen Kopassus itu mengatakan, nama tersebut terinspirasi dari sosok Presiden Jokowi yang dianggapnya sebagai seorang patriot yang sepenuh hati memikirkan rakyat dan bangsa Indonesia. “Untuk itulah, saya sepenuh hati, saya ingin teruskan perjuangan beliau dan bersama tim kita,” kata Prabowo.
Sekadar mengingatkan, parpol koalisi pendukung Prabowo awalnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Koalisi ini beranggotakan Gerindra dan PKB. Belakangan, dukungan kepada Prabowo bertambah. PBB, PAN, dan Golkar merapat mendukung Prabowo sebagai capres.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, Koalisi Indonesia Maju adalah cerminan dan komitmen koalisi untuk melanjutkan program-program Presiden Jokowi. “Karena memang visi Indonesia ke depan, 2045, maju, sejahtera, adil,” ujar Airlangga, usai acara rangkaian HUT ke-25 PAN.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas menyampaikan hal senada. Ia setuju dengan nama tersebut karena selaras dengan semangat partainya. “Dari awal berdirinya, PAN adalah partai yang selalu selaras dengan ide-ide kemajuan peradaban masyarakat,” ujar Zulhas.