Riauaktual.com - Kabar mengejutkan datang dari Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan. Koalisi yang terdiri dari NasDem-Demokrat-PKS ini, jadi acak-acakan setelah kubu Demokrat membongkar rahasia kalau Ketum Partai NasDem, Surya Paloh sudah memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin jadi pendamping Anies. Elite partai heboh merespon berita ini. Semua partai langsung gelar rapat malam-malam menyikapi hal ini.
Peniup pertama kehebohan ini adalah Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya. Riefky yang termasuk anggota Tim 8 yang merumuskan pemenangan Anies, mengungkap perkembangan terkini di Koalisi Perubahan. Salah satunya, terkait duet Anies-Imin.
"Persetujuan (duet Anies-Imin) ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," kata Riefky, dalam konferensi pers, kemarin.
Sebelum Riefky menggelar konferensi pers, sejak siang kemarin, sejumlah elite Demokrat memang datang ke kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Namun, sejumlah elite partai masih merahasiakan soal pertemuan yang sifatnya mendadak itu.
Sore harinya, barulah Demokrat menyampaikan keterangan pers yang disampaikan langsung oleh Riefky. Riefky membacakan sikap partainya soal dinamika politik yang terjadi di internal Koalisi Perubahan. Sikap Demokrat itu, tertuang dalam 3 lembar kertas yang dibacakan Riefky, kemudian dibagikan kepada media.
Intinya, Demokrat mendapat kabar penjodohan Anies-Imin, dari salah satu anggota Tim 8, Sudirman Said. Anies pun telah menyetujui bergabungnya PKB bersama Koalisi Perubahan. "Informasi itu, kami dapat pada 30 Agustus 2023 dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies," tambahnya.
Demokrat juga telah mengkonfirmasi ke Anies soal duet dengan Imin. Anies tidak membantah, dan membenarkan informasi yang ditanyakan Demokrat. Karena diputuskan secara sepihak oleh NasDem, Demokrat merasa dipaksa untuk menyetujui duet Anies-Imin.
"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengkonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," tegas Wakil Ketua Komisi I DPR itu.
Padahal sejak 14 Juni 2024, lanjut Riefky, Anies sudah memilih AHY sebagai Cawapresnya. Anies juga sudah menyampaikan keputusannya itu kepada Paloh, SBY dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.
“Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan partai telah menerima keputusan itu dan tidak ada penolakan,” ungkap Riefky.
Karena sudah diputuskan Anies, maka Tim 8 kemudian mempersiapkan untuk menggelar deklarasi. Namun, deklarasi Anies-AHY tak kunjung terlaksana. Anies, kata Riefky, lebih patuh kepada Paloh, ketimbang parpol koalisi yang lain.
Penegasan kembali bahwa AHY dipilih sebagai Cawapres diketahui setelah Anies bertemu kembali dengan 3 pimpinan parpol secara maraton, 23-25 Agustus. Bahkan, Anies juga membuat tulisan tangan yang meminta AHY bersedia menjadi Cawapresnya. Sehingga, persiapan dan finalisasi untuk deklarasi segera dilakukan.
Namun, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan.
“Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu,” ungkapnya.
Esok harinya, Rabu (30/8), Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat. Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya. “Kami merasa dikhianati,” tegas Riefky.
Benarkah Paloh sudah memilih Imin jadi pendamping Anies? Paloh yang ditunggui wartawan, di kantornya, di NasDem Tower, semalam, memberikan komentar begini. Kata Paloh, duet Anies-Imin belum terformalkan, tapi memang sudah berjalan ke arah itu.
"Jadi, kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini," kata Paloh.
Bagaimana dengan PKB? Tadi malam, elite PKB dikabarkan menggelar rapat di tempat rahasia untuk membahas hal ini. Ada juga undangan rapat pleno pengurus DPP PKB agar hadir pagi ini.
Hal ini dibenarlan oleh salah seorang pengurus PKB. "Besok (hari ini) akan ada rapat Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz untuk menyikapi situasi dan perkembangan politik terbaru," kata Ketua DPP PKB, Lukmanul di rumah dinas Cak Imin, Jalan Widya Chandra IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin.
Ia menyebut, rapat itu akan membahas duet Cak Imin dan Anies dari beberapa pertimbangan. Ia mengatakan, usulan itu juga harus dipertimbangkan dengan para kiai. "Kita tadi baca beberapa media memang banyak sekali yang mengangkat isu terkait Anies-Cak Imin. Dan, itu tentu buat PKB sesuatu yang harus dibicarakan ke semua pihak karena di PKB ini banyak sekali komponen-komponen," kata dia.
"Salah satu yang harus diajak musyawarah ini para kiai. Karena di PKB ada Dewan Syuro. Para kiai harus diajak bicara dulu, dikonsultasikan dulu terkait dengan situasi hari ini," ucapnya.
Bagaimana dengan sikap PKS? Dikonfirmasi soal ini, Anggota DPR dari PKS Mardani Ali Sera memilih berprasangka baik. Kata dia, PKS belum bisa mengambil sikap soal rumor yang berkembang itu. “Nanti ada rapat di DPP PKS,” jawabnya.
Di luar itu, beberapa elite partai juga ikut mengomentari duet Anies-Imin ini. Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku tidak kaget dengan kabar tersebut. Kata dia, dalam politik hal seperti itu biasa terjadi. “Nanti akan ada pembicaraan lebih lanjut,” katanya.
Ketum Partai Gerindra yang juga Capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto juga ikut berkomentar soal duet Anies-Imin. Prabowo mengaku santai dengan kabar tersebut.
"Ya, inilah namanya demokrasi kita, ya. Demokrasi kita musyawarah, saya sendiri belum dengar rencana-rencana (pasangan Anies-Imin) itu," ujar Prabowo, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8).
Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengucapkan selamat dengan duet Anies-Imin. Awi-sapaannya, berencana akan segera menjalin komunikasi dengan Demokrat dan PKS. Kedua partai itu, kata dia, akan diajak untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
Anies Sambangi Ibunda Imin
Saat di Jakarta situasi politik sedang panas, di hari yang sama, Anies sowan ke kediaman ibunda Cak Imin, Nyai Hj Muhasonah, di Jombang, Jawa Timur. Anies meminta doa restu. Anies menyambangi kediaman Muhasonah di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, kemarin. Anies juga berziarah ke empat makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Anies yang mengenakan baju koko putih dan peci hitam didampingi istrinya, Fery Farhati, saat sowan ke kediaman Muhassonah. Kedatangan Anies untuk bersilaturahmi dan meminta doa.
Berdasarkan keterangan tertulis tim Anies, setelah berbincang santai, Muhasonah berdoa untuk Anies. Doanya disimak dengan khidmat oleh Anies yang duduk di sebelah kanannya.
Sesekali, Anies dan Fery terdengar mengucapkan kata amin di sela-sela doa yang dipanjatkan Ibunda Cak Imin. Setelah berdoa dan berbincang, Anies dan Fery menyempatkan diri untuk berfoto bersama.
"Kami alhamdulillah bersyukur sekali bisa sampai di sini (Jombang)," tutur Anies.
Sumber: RM.id