Tim Ditintelkam Polda Riau Susuri Sungai Sebayang Kampar untuk Mapping TPS Terisolir

Tim Ditintelkam Polda Riau Susuri Sungai Sebayang Kampar untuk Mapping TPS Terisolir
Tim DitIntelkam Polda Riau yang dipimpin oleh Kasubdit Politik AKBP Wawan Setiawan harus menempuh perjalanan menyusuri sungai selama 5 jam untuk sampai ke lokasi.

Riauaktual.com - Tim Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Riau berjibaku dengan kondisi alam ekstream saat melakukan mapping, pemetaan daerah rawan bencana alam dan tempat pemungutan suara (TPS) daerah terisolir di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, pada Selasa (26/12/2023).

Berjam-jam lamanya tim harus menyusuri Sungai Subayang yang memiliki arus yang sangat kuat akibat luapan banjir menggunakan sampan katiting.

Informasi dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan bahwa Kecamatan Kampar Kiri Hulu merupakan salah satu daerah rawan bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor.

Minimnya akses jalan membuat tim DitIntelkam Polda Riau yang dipimpin oleh Kasubdit Politik AKBP Wawan Setiawan harus menempuh perjalanan menyusuri sungai selama 5 jam untuk sampai ke lokasi.

Terdapat 8 desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang cukup sulit untuk bisa diakses diantaranya desa Terusan, desa Gajah Bertalut, desa Batu Sangan, desa Muara Bio, desa Subayang Jaya, desa Pangkalan Serai, desa Kota Lama, desa Ludai, desa Tanjung Beringin, desa Dua Sepaka, desa Sungai Santi dan desa Aur Kuning.

AKBP Wawan Setiawan mengatakan pemetaan itu dilakukan sebagai upaya menciptakan situasi damai di Pemilu 2024 ini.

"Mapping ini merupakan bentuk deteksi dini dalam rangka mengantisipasi gangguan Kamtibmas yang dapat timbul dari berbagai aspek khususnya dalam kegiatan Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 di daerah terisolir maupun daerah rawan bencana," ujar AKBP Wawan.

Menurut Wawan, untuk pendistribusian logistik Pemilu yang nantinya harus menggunakan sarana transportasi air, sangat disarankan menyiapkan sampan yang mempunyai kapasitas minimal 12 orang, sehingga memudahkan pengangkutan dan pendistribusian logistik bisa aman.

“Dari mapping yang kami lakukan tadi, memang perlu kesiapan ekstra ya untuk transportasi logistik nantinya. Mengingat ini musim hujan dan rawan bencana. Butuh sampan yang lebih besar lagi dan juga perlu bungkus plastik untuk setiap kotak suara untuk mencegah kerusakan dokumen akibat pengaruh hujan,” terangnya.

“Belum lagi angkutan setelah melewati jalur sungai menuju ke lokasi penyimpanan ataupun ke TPS nantinya. Butuh tenaga pikul ataupun kendaraan roda dua. Butuh atensi dan perhatian khusus petugas nantinya,” sambungnya.

AKBP Wawan menambahkan kegiatan yang dilakukannya tersebut juga dalam rangka mengantisipasi gangguan Kamtibmas sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Riau No 7743 XII 2023 tentang penetapan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi provinsi Riau tahun 2023.

"Dengan demikian, kita dapat mengikuti perkembangan situasi khususnya terkait dengan kondisi alam yang berada diwilayah pelosok seperti di Kampar Kiri ini," bebernya.

Saat berdialog dengan warga setempat, AKBP Wawan mengajak warga untuk tetap waspada terhadap bencana, kemungkinan naiknya debit air sungai Subayang, mengingat tingginya curah hujan saat ini.

Warga juga diingatkan untuk senantiasa bersama-sama mendukung situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif pada masa Pemilu 2024.

"Mari kita bersama sama menjaga persatuan kesatuan, jaga keamanan lingkungan kita agar terciptanya Pemilu 2024 yang aman damai," tutupnya.

Berita Lainnya

index