Riauaktual.com - Cahaya mentari pagi itu tak mampu menembus pekatnya mendung. Perlahan namun pasti, rintik hujan kembali membasahi bumi. Genangan air sisa hujan semalam yang belum mampu terserap pori-pori tanah kembali bertambah.
Alhasil, banjir dipastikan akan terus bertahan. Memaksa ratusan masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu harus kembali mendiami tenda-tenda pengungsian.
Dengan menggunakan perahu karet, dua sosok jenderal bintang dua menerobos air bewarna cokelat yang menggenangi Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal dan Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Dany Rakca nekat menyeberangi banjir bercampur lumpur pekat.
Tercatat telah dua pekan lamanya Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau terendam banjir. Bencana yang disebut sebagai terbesar selama lima tahun terakhir ini berdampak pada ribuan masyarakat, tak terkecuali anak-anak.
Hingga hari ini, intensitas hujan tampak bakal meningkat menyebabkan banjir masih melanda daerah yang menggantungkan hidup dari perkebunan itu.
Kedua jenderal TNI dan Polri yang membawa istri masing-masing itu tiba di Rokan Hulu hari ini, Rabu (10/1/2024) sekitar pukul 10.30 WIB. Irjen Iqbal juga turut mengajak sejumlah perwira Polda Riau.
Diantaranya Karo Operasi Kombes Pol Ronny Lumban Gaol, Dirpolairud Kombes Pol Wahyu, Dirkrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan serta Dirlantas Kombes Pol Taufiq Lukman.
Iqbal tak ingin berpangku tangan. Dia mengajak anak buahnya untuk mendatangi posko penanganan banjir yang terletak di Jalan Tuanku Tambusai, Pasir Pengaraian Kecamatan Rambah.
Jenderal bintang 2 itu menyapa masyarakat korban banjir, menyerahkan bantuan sosial, meninjau kelayakan dapur umum dan menyapa anak-anak yang berada di pusat trauma healing.
Dari sana kemudian rombongan Iqbal bertolak ke Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam. Jaraknya sekitar 30 menit perjalanan dari posko tadi.
Tak berjalan mulus, Iqbal dan rombongan harus melewati salah satu jalan dengan arus banjir yang dalam dan cukup deras. Kondisi itu tak membuat Iqbal menyerah.
Iqbal bersama istrinya Nindya, serta Brigjen Dany juga membawa istri menyusuri sebuah perkampungan yang terendam banjir. Ketinggian air mencapai setengah badan Irjen Iqbal.
Tak tangan kosong, Iqbal membawa sebuah kotak berisi paket bantuan sosial. Dia menyapa masyarakat dari satu rumah ke rumah lainnya.
"Saya bersama Danrem, ada Pak Bupati juga mendatangi masyarakat yang menjadi korban banjir. Disini ada sekitar 50 kepala keluarga. Ini bukti bahwa pemerintah hadir dalam kondisi apapun bersama masyarakat," kata Iqbal kepada merdeka.com
Iqbal dan Dany memeluk dan menyalami anak-anak korban banjir. Mereka mengobrol dan bercengkrama layaknya seorang ayah dengan anaknya.
Sesekali Iqbal bercanda untuk menghibur anak-anak tersebut. Iqbal ingin mengurangi kesedihan yang dirasakan para korban bencana banjir.
Iqbal sadar, kondisi banjir membuat masyarakat sedih dan susah dalam segala situasi. Untuk itu, Iqbal meminta agar situasi musibah tersebut agar tetap bisa disyukuri.
Sebab Iqbal meyakini akan selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa. Iqbal juga memerintahkan agar anak buahnya peka dan peduli dalam setiap bencana yang terjadi.
"Saya sudah perintahkan Kapolres dan jajaran untuk selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Kemudian saat ini mengingat dalam momentum Pemilu, saya juga mengajak masyarakat bersama-sama agar menjaga situasi tetap kondusif, demi berjalannya Pemilu tahun ini dengan aman dan damai," kata Iqbal.
Raut Bahagia
Kedatangan dua jenderal bintang dua tersebut seolah menjadi pelipur lara bagi korban banjir, terutama anak-anak.
Wajah suram karena harus meninggalkan kehangatan rumah terobati kala kehadiran sosok polisi yang dikenal dengan murah senyum tersebut.
Tak hanya anak-anak, orang tua mereka turut tertular kebahagiaan. Mereka mengaku merasa diperhatikan dan tak terabaikan.
Taufik, pria paruh baya yang telah hampir sepekan ini mendiami tenda pengungsian itu mengaku tak menyangka dia bakal berjumpa langsung dengan Kapolda dan Danrem.
"Senang sekali. Kehadiran bapak Kapolda dan Danrem pelipur lara bagi kami. Anak-anak juga sangat senang berjumpa langsung dengan bapak polisi dan TNI," kata dia.
Taufik yang mengaku telah tiga hari mengenakan batik cokelat yang melekat di tubuhnya karena hujan tak kunjung berhenti tersebut juga mengaku senang mendapat bantuan sembako.
"Mohon doanya semoga banjir ini segera usai. Kasihan anak-anak yang tak bisa sekolah," ujarnya.
Rokan Hulu memang menjadi salah satu kabupaten yang cukup parah dihantam bencana banjir. Kondisi bencana yang melanda wilayah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat tersebut membuat seluruh pihak turun tangan untuk menyalurkan bantuan.