PEKANBARU (RA) - Sepanjang tahun 2016 yang baru memasuki bulan ke dua, korban keganasan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) telah merenggut lima korban jiwa dari 152 kasus yang terjadi.
Anggota DPRD Pekanbaru Marlis Kasim mengatakan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya penanganan meningkatnya DBD. Ia berharap pihak RT dan RW harus secara rutin turun memantau warga di lingkungannya.
Anggota Komisi III yang membidangi kesehatan itu menjelaskan penyakit DBD memang bagian dari siklus musim pancaroba yang rutin terjadi setiap tahun.
Sehingga ia berpendapat, seharusnya pemerintah kota (Pemko) Pekanbaru sudah mempunyai skema penanggulangannya. Kata dia, instansi pemerintah dan kesehatan wilayah harus reaktif merespon kondisi lingkungannya.
“Saya harap semua instansi mulai dari RSUD, Puskesmas, Camat dan Lurah harus sudah siap semuanya dari obat-obatan dan tempat tidur pasien,” ujarnya kepada wartawan, Senin (22/2/2016).
Politisi PKB ini juga meminta Pemko tidak hanya mengandalkan pekerja PPSU saja. Sebab, ia menekankan bahwa RT dan RW harus mengimbau warga di lingkungannya sadar terhadap pola hidup bersih.
"Situasi sudah seperti ini jangan andalkan PPSU saja, harus adanya peran serta masyarakat, disinilah RT dan RW turun ke lapangan untuk mengontrol pemberantasan sarang nyamuk,” ujarnya.
Selain itu, ia menyatakan jika terjadi kasus DBD maka puskesmas wilayah wajib langsung turun kelapangan dan segera melakukan fogging. Menurutnya pertumbuhan nyamuk terbilang tinggi di musim hujan seperti sekarang ini.
Laporan : DWI
