Cabai dan Beras Sumbang Kenaikan Inflasi di Pekanbaru

Cabai dan Beras Sumbang Kenaikan Inflasi di Pekanbaru
Mendag RI, Zulkifli Hasan meninjau harga bahan pokok di Pasar Palapa saat kunjungan kerja ke Pekanbaru beberapa waktu lalu

Riauaktual.com - Angka inflasi Kota Pekanbaru naik tipis sebesar 0,01 persen pada bulan Juni 2024. Salah satu yang mempengaruhi inflasi naik akibat masih tingginya harga cabai dan beras. Diharapkan, harga cabai dan beras kembali turun secara perlahan.

"Hasil evaluasi kami, harga beras dan cabai masih menjadi kontribusi terbesar yang mempengaruhi inflasi. Kami akan mengoptimalkan penyaluran beras SPHP ini," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis (4/7).

Apalagi saat ini pemerintah juga telah menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras SPHP. Saat ini beras subsidi tersebut dibanderol dengan HET Rp13.100 per kilogram.

Ingot menyebut, saat ini ada 300 outlet beras SPHP di Pekanbaru. Seharusnya, beras SPHP ini dijual langsung ke rumah tangga.

"Kami tak ingin beras SPHP ini dijual ke pedagang. Karena, ini yang memunculkan persoalan," terang Ingot.

Diharapkan, masyarakat mendapat akses langsung dalam pembelian beras SPHP. Supaya, harga beras SPHP lebih terjangkau.

"Sehingga, kami bisa mengurangi permintaan atas beras premium yang harganya tinggi. Supaya, harga beras premium bisa dikendalikan dan inflasi bisa lebih stabil ke depannya," jelas Ingot.

Ingot menambah, saat ini harga bahan pokok lainnya juga masih tinggi tetapi stabil. Harga bahan pokok belum turun drastis tapi tak juga naik signifikan.

"Saya kira kondisi ini cukup baik. Kami harap bahan pokok turun secara perlahan-lahan," harap Ingot.

Ia mencontohkan, untuk harga cabai masih Rp60.000 per kilogram saat ini. Biasanya, harga cabai antara Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram.

Berita Lainnya

index