Riauaktual.com - Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nomor B-320/DPP/GOLKAR/IX/2024 yang menunjuk Parisman Ihwan alias Iwan Fatah sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau diisukan memicu riak di internal Golkar Riau.
Dalam SK itu dituliskan proses penunjukan ini didasarkan pada rekomendasi dari Rapat Pimpinan Nasional V Partai Golkar serta usulan dari DPD Partai Golkar Provinsi Riau.
Penetapan Parisman Ihwan ini dianggap mengejutkan banyak pihak, mengingat posisi Wakil Ketua DPRD Riau sebelumnya diperkirakan akan diisi oleh Indra Gunawan Eet, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD sementara.
Putra, fungsionaris DPD Partai Golkar Kabupaten Bengkalis, menyampaikan kekecewaannya terhadap penunjukan Parisman Ihwan.
Menurut Putra, DPD Golkar Riau memang mengajukan tiga nama untuk posisi tersebut, yaitu Indra Gunawan Eet, Parisman Ihwan, dan Evi Juliana, namun DPP Golkar memilih Parisman Ihwan.
Putra menilai keputusan ini kurang tepat, karena rekam jejak Indra Gunawan Eet dalam kepartaian lebih unggul dibandingkan Parisman.
Selain itu, ia mengkritik bahwa Parisman pernah menjadi kader Partai Hanura dan maju dalam Pemilihan Legislatif DPRD Riau Dapil Rokan Hilir-Rokan Hulu pada tahun 2009, yang menurutnya tidak sejalan dengan semangat kaderisasi yang konsisten.
"Keputusan ini mengecewakan karena tidak memprioritaskan kader yang telah berproses selama bertahun-tahun. Seharusnya, DPD Golkar Riau lebih memperhatikan kader yang memiliki jejak rekam kaderisasi yang panjang, terutama mereka yang telah berkarir dari DPRD kabupaten/kota hingga provinsi atau bahkan DPR RI," kata dia.
Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan kader muda agar tidak terjebak dalam "manuver politik" tanpa melalui proses kaderisasi yang matang.
"Hal ini bisa menjadi preseden buruk di masa depan, di mana kader-kader muda mungkin merasa tidak perlu melalui proses dari bawah, cukup dengan menjadi 'kutu loncat' dan langsung menduduki posisi strategis di partai," tambahnya.
Putra menggarisbawahi kekecewaan ini bukanlah yang pertama terjadi di internal Golkar. Sebelumnya, DPD Golkar Riau merekomendasikan Herman-Yuliantini sebagai pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Indragiri Hilir (Inhil), mengabaikan H. Ferryandi, kader senior yang juga Ketua DPRD Inhil periode 2019-2024 dan calon terpilih DPRD Provinsi Riau 2024-2029.
Warga Bengkalis disebut-sebut juga berharap agar Indra Gunawan Eet ditunjuk sebagai Pimpinan DPRD Riau untuk memaksimalkan upaya pemenangan pasangan calon SUWAI di Pilkada Bengkalis. Indra Gunawan Eet dianggap sebagai sosok yang mampu melawan kelompok Kasmarni yang mendukung Wahid-SF di daerah tersebut.
Putra menegaskan, keputusan-keputusan seperti ini dapat mempengaruhi semangat kader Golkar dalam pemenangan Pilkada di berbagai daerah. Apalagi, Golkar Riau tercatat gagal memenangkan Pileg di DPRD Provinsi Riau untuk pertama kalinya dalam sejarah.