ROHIL (RA) – Kabag Logistik Polres Rokan Hilir, Kompol Kamaluddin Tambak, melaksanakan kegiatan cooling system sebagai bagian dari Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024 dalam upaya menjaga kondusivitas selama Pilkada berlangsung.
Kegiatan ini difokuskan pada sosialisasi pencegahan konflik sosial dan bahaya informasi hoaks, Kamis (17/10/2024), di Simpang Benar, Kelurahan Banjar XII, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.30 hingga 11.30 WIB ini dipimpin oleh Kabag Logistik Polres Rokan Hilir, Kompol Kamaluddin Tambak, didampingi oleh AKP Hanova Siagian, Ipda Anta Arief Siregar, dan Aipda M. Solihin.
Dalam kegiatan tersebut, personel Polres Rohil aktif memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial, terutama yang belum terverifikasi.
Menurut Kapolres Rokan Hilir, AKBP Isa Imam Syahroni melalui Kabag Logistik Polres Rokan Hilir, Kompol Kamaluddin Tambak, penting bagi masyarakat untuk menjaga suasana damai dan menyaring setiap informasi yang diterima.
“Kami berharap masyarakat lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang berasal dari media sosial, agar terhindar dari dampak negatif berita bohong atau hoaks,” jelas Kompol Kamaluddin.
Ia juga menambahkan bahwa hoaks dapat merusak persatuan dan memicu konflik di tengah masyarakat, sehingga perlu kewaspadaan dan kebersamaan dalam menghadapi Pilkada.
"Masyarakat harus mengutamakan keharmonisan dan menjaga ketertiban selama proses Pilkada berlangsung," tambahnya.
Kegiatan cooling system ini adalah langkah preventif dari Polres Rokan Hilir untuk menciptakan suasana Pilkada yang aman dan tertib. Operasi Mantap Praja Lancang Kuning 2024 bertujuan menjaga keamanan selama seluruh tahapan Pilkada di Kabupaten Rokan Hilir.
Kompol Kamaluddin Tambak juga menegaskan bahwa Polres Rokan Hilir terus berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat untuk memastikan stabilitas daerah terjaga dan proses Pilkada berjalan tanpa hambatan yang disebabkan oleh provokasi atau penyebaran informasi yang tidak benar.