PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, masih berupaya meminta bantuan pemerintah pusat untuk melakukan revitalisasi bangunan Pasar Cik Puan. Pasalnya, bangunan pasar berlantai tiga ini kondisinya masih terbengkalai.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, bahwa Pasar Cik Puan telah melalui serangkaian kajian teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Kajian tersebut meliputi uji struktur dan berbagai aspek teknis lainnya.
"Pasar Cik Puan telah menjalani kajian teknis dari teman-teman di Dinas PUPR. Semua aspek telah dicek, termasuk uji struktur, dan hasilnya sudah diungkapkan kemarin," kata Zulhelmi Arifin, Kamis (24/10).
Ia menuturkan, langkah selanjutnya adalah melaporkan hasil kajian tersebut kepada Kementerian PUPR untuk persiapan lebih lanjut. Disperindag akan melaporkan ke Kementerian PUPR untuk kesiapan revitalisasi bangunan yang terbengkalai tersebut.
"Persyaratan teknis sudah dapat dipenuhi. Sehingga, kami berharap proyek ini bisa berlanjut tahun depan," jelas Ami, sapaan akrabnya.
Ia sangat optimis dengan pemerintahan yang baru saat ini, di mana dukungan untuk pengembangan pasar diharapkan terus berlanjut. Dengan pemerintahan yang baru diharapkan pengembangan Pasar Cik Puan dapat dilanjutkan tahun 2025 mendatang.
Dengan adanya kajian teknis ini, diharapkan Pasar Cik Puan dapat segera direvitalisasi dan menjadi pusat perdagangan yang lebih modern dan tertata. Sehingga, Pasar Cik Puan memberikan manfaat lebih besar bagi pedagang dan masyarakat Kota Pekanbaru.
Seperti diketahui, pembangunan Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, telah terhenti sejak 2012 lalu. Bangunan berlantai tiga tersebut terbengkalai tanpa dinding.
Untuk kelanjutan pembangunan, Pemko Pekanbaru membutuhkan anggaran sekitar Rp80 miliar. Kebutuhan anggaran tersebut sudah diajukan pada 2023 lalu dalam bentuk proposal ke pemerintah pusat.