Pekanbaru (RA) - Cuaca terik dan suhu udara panas melanda hampir seluruh wilayah Provinsi Riau beberapa hari belakangan.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengungkap bahwa cuaca panas di Riau meski saat ini telah memasuki musim hujan dipengaruhi oleh Siklon Tropis Kong-Rey yang muncul setelah Siklon Trami di Filipina. Siklon ini menarik massa udara panas ke wilayah Riau, menyebabkan suhu tinggi.
Melihat hal tersebut Anggota DPRD Riau, Hardianto, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau segera melakukan sesuatu untuk antisipasi.
Sebab, lanjut Hardianto, masyarakat saat ini sudah mulai banyak mengeluhkan cuaca ekstrem yang bahkan masih terasa panas di malam hari.
"Suhu udara belakangan ini sangat panas, bahkan malam hari juga membuat gerah. Biasanya di akhir tahun ini sudah masuk musim hujan, tetapi kondisi cuaca sulit diprediksi. Oleh karena itu, saya minta pemerintah mempertimbangkan rekayasa cuaca dengan hujan buatan," kata Hardianto, Selasa (29/10/24).
Teknologi modifikasi cuaca dengan hujan buatan, ia melanjutkan, dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak cuaca panas yang bisa membahayakan kesehatan masyarakat sekaligus mengantisipasi terbakarnya lahan (karhutla).
Mantan Wakil Ketua DPRD Riau periode 2019-2024 itu menekankan pentingnya kerja sama antara Pemprov Riau, pemerintah kabupaten/kota, dan instansi terkait dalam mencegah sekaligus menangani karhutla.
"Kepada teman-teman di kabupaten/kota, saya minta agar penanganan karhutla dijadikan prioritas. Ini masalah tahunan, harus ada pembelajaran dari kejadian sebelumnya," pinta politisi Partai Gerindra itu.
Sebagai tambahan, ia juga mengajak masyarakat dan pemerintah untuk melaksanakan Salat Istisqa, sebagai bentuk upaya spiritual dalam meminta hujan.