Pengoperasian Pasar Induk Tunggu Kebijakan Walikota Baru

Pengoperasian Pasar Induk Tunggu Kebijakan Walikota Baru
Kepala Disperindag Pekanbaru, Zulhelmi Arifin

PEKANBARU (RA) - Pasar Induk Pekanbaru yang berada di Jalan Soekarno Hatta, belum ada kejelasan kapan ditempati para pedagang. Proses bangunan pasar juga sudah hampir rampung.

Sejumlah kios untuk pedagang juga telah selesai dibangun beserta fasilitas pendukung lainnya. Kapasitas Pasar Induk ini bisa menampung ratusan pedagang.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan bahwa untuk relokasi pedagang ke Pasar Induk nantinya menunggu kebijakan walikota Pekanbaru terpilih.

"Kita tunggu walikota terpilih. Kan ini udah tanggung tinggal beberapa bulan lagi, nanti walikota terpilih sikapnya (kebijakannya) seperti apa," kata Zulhelmi Arifin, Jumat (1/11).

Menurutnya, rencana awal Pemerintah Kota Pekanbaru untuk relokasi berlangsung pada tahun ini tidak jadi terealisasi. Apalagi saat ini dalam masa pemilihan walikota Pekanbaru. Pihaknya bakal menanti kebijakan walikota terpilih untuk melakukan relokasi.

Sebelumnya Disperindag Kota Pekanbaru, membentuk tim relokasi pedagang Pasar Induk. Tim ini dibentuk untuk percepatan operasional Pasar Induk, di Jalan Soekarno Hatta.

Tim relokasi ini nantinya bakal melakukan sosialisasi, dan mengurus penempatan pedagang di Pasar Induk. Pemerintah Kota Pekanbaru bersama pengembang mendorong pedagang agar bisa segera pindah ke Pasar Induk.

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, pihaknya telah membuat draft untuk tim relokasi pedagang Pasar Induk. Pihaknya akan segera melaporkan tim tersebut kepada Sekretaris Daerah untuk segera ditindaklanjuti.

"Kami sudah siapkan draftnya (Tim relokasi) dan segera kami laporkan. Untuk merelokasi pedagang dari TPS Terminal BRPS Pekanbaru," kata Zulhelmi Arifin, Rabu (17/7).

Ia menuturkan, tim tersebut nantinya akan ditugaskan melakukan relokasi pedagang. Pihaknya bersama tim lebih dulu melakukan sosialisasi kepada ratusan pedagang Pasar Induk yang saat ini menempati TPS di kawasan Terminal BRPS.

"Tentu kita akan sosialisasi lagi, panggil lagi pedagang, dan tentu saja harus lebih banyak penjelasannya dari teman-teman mitra kita," terang Ami, sapaan akrabnya.

Terutama terkait harga kios yang akan ditempati pedagang. Ia menyebut ada dua pilihan, pedagang bisa beli dan bisa sewa kios Pasar Induk.

"Jika beli, untuk satu kios ukuran empat kali empat (4x4) meter itu sekitar Rp400 juta, atau Rp25 juta per meternya. Jika dibagi 23 tahun selama sisa waktu kelola PT Agung Rafa Bonai, maka sekitar Rp1,4 juta per bulan," jelasnya.

Sementara sewa, pedagang akan dikenakan biaya Rp2,5 juta per bulannya. Pedagang bisa memilih sesuai kemampuan dan keinginan.

Berita Lainnya

index