RIAU (RA) - Nama Wakil Gubernur Riau terpilih SF Hariyanto belakangan makin santer diisukan sebagai salah satu calon Ketua DPD I Golkar Provinsi Riau menggantikan Syamsuar.
Syamsuar sendiri hingga saat ini diketahui masih berstatus sebagai Ketua DPD I Golkar Provinsi Riau, namun pasca kalah telak di Pilkada melawan Abdul Wahid-SF Hariyanto, ia mendapat banyak kritikan keras dari internal partainya sendiri seiring gaung keinginan pergantian pemimpin yang semakin kuat.
Meskipun begitu, jauh sebelum kabar SF Hariyanto masuk ke dalam bursa calon Ketua DPD I Golkar, kedekatan mantan Sekretaris Daerah Provinsi Riau itu dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah lebih dulu terdengar.
Diketahui, PDIP merupakan salah satu partai pengusung Abdul Wahid-SF Hariyanto di Pilkada Riau. SF Hariyanto bahkan langsung hadir dalam seremoni pemberian Surat Keputusan (SK) dukungan yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Pemberian SK dukungan ini dan gaya SF Hariyanto yang tampil mengenakan batik merah di beberapa kesempatan termasuk hadir mendampingi Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam konsolidasi jelang Pilkada Riau serentak beberapa bulan lalu seolah memberi sinyal dirinya akan bergabung dengan PDIP.
Menyusul kini justru berembus kabar SF Hariyanto akan berlabuh ke Golkar alih-alih PDIP, Bendahara DPD PDIP Riau Ma'mun Solikhin memiliki pendapat lain.
Ma'mun tak menampik bahwa pihaknya telah mendengar isu-isu yang mengaitkan nama SF Hariyanto dengan Golkar.
Bahkan, menurut Ma'mun, sudah banyak pula pertanyaan dari internal PDIP mengenai kabar tersebut.
"Kita juga mendengar info-info itu. Tapi itu berpulang ke pak SF sendiri, kita ini 'kan berpartai, bersahabat juga. Jadi teman-teman di internal PDIP juga sering mempertanyakan, statusnya (SF Hariyanto di PDIP) bagaimana?" kata dia, Kamis (19/12/24).
Meskipun begitu, Ma'mun mengaku cukup yakin pilihan SF Hariyanto akan tetap jatuh ke PDIP sebagaimana sinyal yang telah diberikan selama ini sekaligus mengingat kedekatan SF Hariyanto dengan partai berlogo banteng itu.
"Yang jelas beliau dan PDIP 'kan dekat, acara acara juga beliau pakai baju merah, bahkan juga sudah memakai atribut kepartaian. Itu 'kan menandakan beliau serius. Tapi nanti kita tunggu seiring perjalanan waktu lah," pungkasnya.
Ma'mun menambahkan, pada akhirnya keputusan tetap berada di tangan SF Hariyanto. Ia menegaskan bahwa PDIP tidak bisa memaksakan kehendak.
"Secara perasaan seperti itu, ya. Tapi 'kan mungkin hitung-hitungan politik bisa beda lagi. Tapi saya yakin pak SF dalam melangkah nanti tetap mengajak diskusi kita-kita (PDIP) karena bagaimanapun sudah bagian dari keluarga," tutupnya.