RIAU (RA) - Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Riau, perhatian publik tertuju pada proses pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Riau.
Pengamat politik Universitas Riau, Dr Tito Handoko, menilai agenda ini menjadi momen strategis untuk menentukan arah partai menghadapi tantangan di Pemilu 2029.
Diketahui, sejumlah nama dari internal partai telah mencuat sebagai kandidat Ketua DPD I Golkar Riau seperti Yulisman, Parisman Ihwan dan Karmila Sari. Namun muncul pula nama 'orang luar' yaitu Wakil Gubernur Riau terpilih, SF Hariyanto.
Belakangan, persaingan dikabarkan mengerucut pada tiga nama utama yaitu SF Hariyanto, Parisman Ihwan, dan Karmila Sari.
"Saat ini muncul tiga nama kandidat kuat, tetapi desas-desus mengabarkan bahwa Wakil Gubernur terpilih SF Hariyanto juga akan maju. Hemat saya, hasil akhirnya akan sangat tergantung pada DPP," kata Tito.
Dalam pandangan Tito, kandidat seperti Parisman Ihwan dan Karmila Sari saat ini memiliki keunggulan sebagai kader murni yang memahami dinamika internal partai. Hal ini, menurutnya, penting untuk menjaga soliditas Golkar ke depan.
"Mereka memahami situasi kebatinan di Golkar, dan ini penting untuk mengembangkan partai ke depan," tambahnya.
Meskipun begitu, Tito mengingatkan bahwa intervensi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar mungkin kembali terjadi, seperti yang pernah terjadi pada Musda sebelumnya.
Saat itu, persaingan antara Andi Rachman dan Syamsuar berakhir dengan intervensi DPP yang meminta Andi Rachman mundur, sehingga Syamsuar menjadi calon tunggal. Sehingga meskipun dari nama-nama kandidat yang muncul ada kader murni partai, hal itu belum menjadi faktor kuat pasti akan terpilih.
Dengan tantangan besar di depan, Tito menilai Musda harus menghasilkan pemimpin yang tidak hanya kuat secara politik, tetapi juga mampu mempersatukan seluruh elemen partai. Selain itu, ia menekankan pentingnya menyusun strategi yang inovatif dan relevan untuk merebut kembali hati masyarakat pada Pemilu mendatang.
"Musda Golkar Riau kali ini bukan sekadar ajang memilih pemimpin, tetapi juga menjadi penentu arah perjuangan partai ke depan. Dengan persaingan ketat di internal dan tekanan eksternal dari perubahan peta politik, hasil Musda akan menjadi kunci bagi kejayaan Golkar di Riau," tutupnya.