Sudah 3 Hari Berhenti Beroperasi, Trans Metro Pekanbaru Ternyata Tak Punya Biaya Beli BBM

Sudah 3 Hari Berhenti Beroperasi, Trans Metro Pekanbaru Ternyata Tak Punya Biaya Beli BBM
Halte Bus TMP Jalan Jendral Sudirman terlihat kosong sejak layanan tidak berjalan

PEKANBARU (RA) - Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) hingga hari ini, Minggu (5/1) masih belum beroperasi melayani penumpang. Layanan angkutan umum massal Kota Pekanbaru ini sudah terhenti selama tiga hari.

Akibatnya, banyak masyarakat yang menjadi pelanggan Bus TMP mengeluhkan kondisi ini. Mereka harus merogoh kocek lebih dalam untuk memilih menggunakan transportasi lain dalam bepergian.

Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Roni Rakhmat mengatakan, dirinya sudah mendapat laporan terkait terhentinya operasional Bus TMP. Dirinya sudah memanggil Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru terkait masalah ini.

Roni menyebut, operasional berhenti lantaran bus TMP tidak punya Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk melayani para calon penumpang. Kondisi ini karena biaya untuk membayar BBM belum tersedia.

"Kami sudah memanggil kadis, maka harus ada upaya atau solusi dalam menanggulangi permasalahan ini," terang Roni Rakhmat.

Roni menuturkan, bahwa pengelola bus TMP meminta waktu seminggu untuk menuntaskan permasalahan ini.

Ia juga mengingatkan agar dinas teknis juga ikut membantu pengelola dalam menuntaskan masalah ini. Apalagi Bus TMP sudah beroperasi sejak, Jumat (3/1) kemarin.

"Mereka meminta waktu seminggu untuk menyelesaikan permasalahan ini, agar BBM tersedia untuk operasional bus TMP," jelasnya.

Walau demikian, Roni masih berharap permasalahan ini segera ada solusinya. Ia berharap Bus TMP bisa segera kembali melayani para calon penumpang.

Sebelumnya Bus TMP juga mendadak berhenti beroperasi melayani penumpang, Jumat (6/12) lalu. Kepala UPT Trans Metro Pekanbaru, Sarwono mengatakan bus berhenti beroperasi sementara lantaran tidak memiliki BBM. SPBU tidak lagi memberi suplai BBM karena tunggakan pembayaran.

Ia menuturkan, Bus TMP terpaksa harus berhenti sementara waktu hingga medaCpat suplai BBM. Sementara tunggakan BBM yang harus dibayarkan pihaknya mencapai Rp630 juta per akhir November 2024. 

Berita Lainnya

index