Bandara SSK II Pekanbaru Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Ancaman Virus HMPV

Bandara SSK II Pekanbaru Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Ancaman Virus HMPV
Rapat Komite Fasilitasi Bandara SSK II Pekanbaru.

PEKANBARU (RA) - Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru memperkuat langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) melalui Rapat Komite Fasilitasi (FAL) pertama tahun 2025. 

Dengan tema “Antisipasi Masuknya Virus HMPV melalui Bandara”, rapat ini menghadirkan berbagai instansi terkait untuk memastikan strategi preventif yang efektif diterapkan.

Radityo Ari Purwoko, General Manager Bandara SSK II, yang akrab disapa Oki, memimpin jalannya rapat sekaligus menegaskan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan. 

"Kolaborasi dengan Imigrasi, Bea Cukai, maskapai penerbangan, dan Balai Kekarantinaan Kesehatan sangat penting dalam mencegah masuknya virus HMPV. Ini bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga untuk menjaga kelangsungan sektor transportasi dan pariwisata di Riau," ungkap Oki, Jumat (17/1).

Hadir sebagai pembicara, Kepala Kantor Balai Kekarantinaan Kelas I Pekanbaru, dr. Aryanti, MM, MKM, menjelaskan bahwa HMPV bukanlah virus baru. Meski gejalanya menyerupai flu biasa, dalam beberapa kasus berat virus ini dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

"Masyarakat tidak perlu panik, tetapi tetap waspada. Pemerintah telah mengeluarkan surat edaran untuk memperkuat kesiapsiagaan terhadap potensi penyebaran virus ini," jelas dr. Aryanti.

Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan aplikasi Satu Sehat Health Pass (SSHP) sebagai alat pelacakan perjalanan internasional. 

"Dengan SSHP, kita dapat melakukan tracing perjalanan lebih mudah dan cepat, sehingga risiko penyebaran dapat diminimalkan," tambahnya.

Sementara itu, melalui sambungan virtual, Udik Novianto, Inspektur Keamanan Subdit Standarisasi dan Kerjasama, menyampaikan arahan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Udik menekankan agar seluruh bandara internasional di Indonesia, termasuk SSK II, melakukan langkah-langkah pengawasan ketat.

"Bandara perlu meningkatkan pengawasan terhadap penumpang dan barang bawaan dari negara yang melaporkan kasus HMPV, mengambil tindakan preventif sesuai hasil koordinasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan, serta segera menyiapkan prosedur penanganan awal untuk mencegah penularan," ujar Udik.

Pada penutupan rapat, Oki mengungkapkan harapannya agar hasil diskusi ini dapat menjadi landasan strategi konkret dalam menghadapi ancaman HMPV. 

"Dengan komunikasi dan koordinasi yang baik, kami yakin Bandara SSK II dapat menjaga keamanan kesehatan dan kelancaran operasional penerbangan di Riau," pungkasnya.

Berita Lainnya

index