PEKANBARU (RA) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan mutu akademik dan mendukung keberlanjutan melalui Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peningkatan Mutu Akademik FISIP Universitas Riau”.
Acara ini berlangsung pada Jumat (17/1), di Auditorium Sutan Balia, dengan dihadiri berbagai pihak, termasuk pimpinan fakultas, tenaga pendidik dan kependidikan, serta perwakilan kelembagaan mahasiswa.
Dekan FISIP, Dr. Meyzi Heriyanto, S.Sos., M.Si., membuka acara dengan sambutan penuh apresiasi. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara semua elemen di fakultas untuk terus mendorong inovasi dan kualitas.
"Kolaborasi yang telah terjalin menjadi faktor penting dalam perkembangan FISIP Universitas Riau. Komitmen kita bersama akan menghasilkan mutu pendidikan yang lebih baik, layanan yang optimal, serta keberlanjutan yang nyata," ujar Dr. Meyzi.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Auradian Marta, S.IP., M.A., Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Dr. Mayarni, S.Sos., M.Si., serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Dr. Saiman Pakpahan, S.IP., M.Si. Dua guru besar FISIP, Prof. Dr. Rd. Siti Sofro Sidiq, M.Si., dan Prof. Dr. Seno Andri, M.M., M.Si., juga berkontribusi dengan pemikiran strategis mereka.
Sebagai bagian dari agenda, FISIP Universitas Riau menandatangani perjanjian kerja sama dengan dua mitra strategis, Pemol.id dan Sekawan Foundation. Kerja sama ini mencakup inisiatif untuk mendukung keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan di kampus.
Sekawan Foundation mendonasikan beberapa unit dispenser sebagai bagian dari program green society, bertujuan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sementara itu, Pemol.id, platform digital pengelolaan sampah berbasis teknologi, berkomitmen mendukung upaya keberlanjutan lingkungan kampus.
Pada sesi utama FGD, Dr. Auradian Marta memaparkan strategi peningkatan mutu akademik yang berfokus pada inovasi kurikulum, peningkatan kapasitas dosen, serta penguatan kerja sama internasional.
"Langkah-langkah ini menjadi prioritas kami dalam menciptakan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan global," jelas Dr. Auradian.
Diskusi berlangsung interaktif, dipandu oleh Ahmad Jamaan, S.IP., M.Si., yang mendorong partisipasi aktif dari peserta. Berbagai ide strategis dihasilkan dari sesi ini, termasuk penguatan layanan akademik berbasis digital, perluasan akses mahasiswa terhadap riset, dan program pengabdian masyarakat yang berorientasi pada keberlanjutan.
Dukungan konkret dari mitra strategis juga menjadi nilai tambah dalam acara ini. Sekawan Foundation melalui program green society berharap dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih peduli pada lingkungan.
"Kami ingin menjadikan lingkungan kampus sebagai pusat inovasi keberlanjutan yang berdampak nyata," ujar perwakilan Sekawan Foundation.(Enggy-Riry)
